Kamis 03 Nov 2022 15:10 WIB

Black Panther: Wakanda Forever Eksplorasi Duka dan Kekuatan

Black Panther: Wakanda Forever tayang pada November 2022.

Poster film Black Panther: Wakanda Forever. Sekuel Black Panther dijadwalkan tayang pada November ini.
Foto: Marvel
Poster film Black Panther: Wakanda Forever. Sekuel Black Panther dijadwalkan tayang pada November ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara dan pemain film Black Panther: Wakanda Forever membagikan cerita mereka selama proses produksi film tersebut, sebelum pada akhirnya akan tayang pada November ini. Sutradara Ryan Coogler mengungkapkan, sekuel Black Panther merupakan wadah para kru dan pemain mengeksplorasi berbagai macam emosi seperti suka, duka, dan kesepian, mengingat proses produksinya dilakukan di tengah pandemi Covid-19.

"Empat tahun telah berlalu (sejak Black Panther). Dan sangat menyenangkan melihat semua orang lagi, mengejar ketinggalan, dan melihat bagaimana semua orang telah tumbuh," ungkap Coogler dalam jumpa pers global belum lama ini.

Baca Juga

"Dan apa yang kami semua proses -- hal-hal yang dialami orang-orang: perasaan sedih dan kehilangan ini. Tapi itu juga bagus ketika Anda tidak harus melakukannya sendiri. Kami dapat membangun rasa kebersamaan itu, menyambut anggota baru. Jadi, itu luar biasa. Saya benar-benar merasa bersyukur," ujar Coogler.

Lebih lanjut, pemeran karakter Shuri dalam film ini, yaitu Letitia Wright, mengatakan ia dan sutradara melakukan percakapan dari hati ke hati tentang bagaimana mengambil langkah selanjutnya sejak kepergian mendiang aktor Chadwick Boseman pada dua tahun silam. Ia mengatakan, kedekatannya dengan Shuri membuatnya ikut bertumbuh dewasa.

Wright menganggap Shuri merupakan adik yang begitu dicintai oleh kakak, keluarga, dan kerajaan karena kecerdasannya. Karakternya yang ceria pun membuatnya menjadi mudah disukai di film Black Panther (2018).

Namun, Wright ingin mengetahui dan mendalami seperti apa rasanya, ketika hati dari karakter ini patah. Menurutnya, unsur tersebut adalah bagian dari perkembangan karakter yang semakin membuat Shuri tumbuh dan manusiawi -- bahwa ia juga manusia biasa di balik segala teknologi yang ia kuasai dan keceriaannya.

"Kami (bersama Coogler) selalu berbicara, kami selalu berkomunikasi, di setiap langkah. Dan kami mampu membawa sesuatu yang terasa nyata, yang terasa benar. Dan saya bisa benar-benar memberikan hati saya untuk itu dan memberikan Shuri cerita yang penuh," kata Wright.

"Mudah-mudahan orang-orang dapat benar-benar beresonansi dengan itu dan menemukan penyembuhan, Anda tahu, bersama kami, dengannya," ucapnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement