Senin 07 Nov 2022 22:33 WIB

Impack Pratama Raih Laba Bersih Melonjak Rp 206 M per Kuartal III 2022

Realisasi laba bersih Impack Pratama tumbuh 30 persen dari tahun sebelumnya

Rep: Novita Intan / Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Dirut PT Impack Pratama Industri Tbk Haryanto Tjiptodiharjo (keempat kiri). Perusahaan produsen dan distributor bahan bangunan dan barang plastik, PT Impack Pratama Industri Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 206 miliar per kuartal III 2022. Adapun realisasi ini tumbuh 30,3 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 158 miliar.
Foto: Audy Alwi/Antara
Dirut PT Impack Pratama Industri Tbk Haryanto Tjiptodiharjo (keempat kiri). Perusahaan produsen dan distributor bahan bangunan dan barang plastik, PT Impack Pratama Industri Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 206 miliar per kuartal III 2022. Adapun realisasi ini tumbuh 30,3 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 158 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Perusahaan produsen dan distributor bahan bangunan dan barang plastik, PT Impack Pratama Industri Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 206 miliar per kuartal III 2022. Adapun realisasi ini tumbuh 30,3 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 158 miliar.

Direktur Utama Impack Pratama Industri Haryanto Tjiptodihardjo mengatakan capaian laba bersih ditopang oleh pendapatan pada sembilan bulan pertama 2022 sebesar Rp 2 triliun atau meningkat 28,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,6 triliun.

"Nilai laba bersih sembilan bulan perseroan hampir mencerminkan realisasi setahun penuh 2021. Maka dari itu, manajemen optimis perusahaan mampu melampaui target 2022 yang ditentukan, yakni target pendapatan senilai Rp 2,6 triliun dan target laba bersih sebesar Rp 260 miliar," ujarnya dalam keterbukaan informasi perusahaan, Senin (7/11/2022).

Haryanto menyampaikan, pada awal September lalu, perusahaan telah mulai memproduksi plafon uPVC yang dipasarkan dengan merek Alderon dan Adaron. Sebelumnya, perusahaan telah menempatkan mesin dengan kapasitas 3.000 ton per tahun di pabrik Gaharu, Cikarang Selatan, Jawa Barat dan sudah terutilisasi penuh pada bulan pertama produksi.

Perusahaan juga berencana untuk menggandakan kapasitas mesin plafon uPVC per kuartal II 2023 mendatang yang akan ditempatkan di pabrik perseroan di Gaharu. Adapun rencana ekspansi tersebut merupakan kelanjutan dari rencana bertahap yang dicanangkan pada paparan publik tahunan 2022.

"Pasar menerima baik produk plafon kami. Kami meluncurkan dua merek sekaligus untuk menjangkau seluruh segmen pasar di Indonesia. Kami berencana untuk menambahkan mesin lagi di pabrik baru kami yang akan berlokasi di KITB (Kawasan Industri Terpadu Batang), Jawa Tengah di tahap ketiga. Pabrik baru kami diperkirakan dapat mulai beroperasi per kuartal IV 2023," ucapnya.

Rencana perusahaan untuk meningkatkan kapasitas pabrik tidak berhenti sampai disitu. Perusahaan juga akan menambahkan kapasitas mesin atap uPVC di Rungkut, Jawa Timur, berkisar 25 persen sebelum akhir 2022.

Sementara itu, melalui skema penanaman modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau rights issue ada 7 November ini, perusahaan segera menggalang dana segar sebanyak 100 juta lembar saham baru atau sebanyak 2,07 persen dengan harga Rp 3.250 per lembar, sehingga menambahkan jumlah saham beredar menjadi 4,94 miliar dan jumlah dana yang didapatkan sebesar Rp 325 miliar.

Sebanyak 78,08 juta lembar saham baru akan diambil bagian oleh PT Harimas Tunggal Perkasa yang merupakan pemegang saham utama perusahaan. Pertimbangan HTP turut serta dalam PMTHMETD merupakan dalam rangka mendukung perusahaan yang sedang membutuhkan dana ekspansi usaha.

Dana hasil rights issue akan sepenuhnya dipakai secara bertahap untuk ekspansi, pembelian mesin, tanah dan bangunan pabrik baru di KITB, serta modal kerja."Kami berharap investasi ini akan menghasilkan kinerja positif pada 2024 yang akan datang. Selain memperkuat struktur permodalan perusahaan, penerbitan saham baru dari PMTHMETD diharapkan dapat meningkatkan likuiditas saham perusahaan," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement