Selasa 08 Nov 2022 19:34 WIB

Nancy Pelosi Pertimbangkan Karier Politiknya Usai Suaminya Diserang

Serangan terhadap suaminya telah memengaruhi keputusan terhadap karier Nancy Pelosi.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Penyidik bekerja di luar rumah Paul Pelosi, suami Ketua DPR Nancy Pelosi, di San Francisco, Jumat, 28 Oktober 2022. Paul Pelosi, diserang dan dipukuli habis-habisan oleh penyerang dengan palu yang masuk ke rumah mereka di San Francisco Jumat pagi, menurut orang-orang yang akrab dengan penyelidikan.
Foto: AP Photo/Eric Risberg
Penyidik bekerja di luar rumah Paul Pelosi, suami Ketua DPR Nancy Pelosi, di San Francisco, Jumat, 28 Oktober 2022. Paul Pelosi, diserang dan dipukuli habis-habisan oleh penyerang dengan palu yang masuk ke rumah mereka di San Francisco Jumat pagi, menurut orang-orang yang akrab dengan penyelidikan.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ketua House of Representatif Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi pada Senin (7/11/2022) mengatakan,  serangan brutal terhadap suaminya akan memengaruhi keputusan karirnya ke depan. Dalam wawancara dengan CNN, pemimpin Demokrat itu tidak mengungkapkan rencana karirnya ke depan jika partainya kehilangan suara mayoritas di parlemen.

Dengan suara yang bergetar karena emosi, Pelosi mengakui bahwa dia “hampir menangis” ketika menggambarkan serangan terhadap suaminya, Paul (82 tahun). Dia juga mengungkap kesedihan untuk negara.

Baca Juga

 "Saya sedih karena suami saya, tetapi saya juga sedih untuk negara kita. Saya ingin orang memilih dan kami akan menghormati hasil pemilu, dan saya berharap pihak lain akan melakukannya juga,” kata Pelosi.

Pelosi berbicara untuk pertama kalinya di depan umum pada malam pemilihan paruh waktu, ketika Demokrat sedang berjuang melawan gelombang antusiasme Partai Republik untuk mempertahankan kendali Kongres, serta meningkatnya ancaman kekerasan terhadap anggota parlemen dan kekhawatiran atas pemilihan AS. Saat ditanya apakah Pelosi telah membuat keputusan untuk tetap berada di Kongres atau mundur, dia tidak menjawab. Pelosi  mengungkapkan bahwa serangan terhadap suaminya telah memengaruhi keputusan terhadap karier politiknya.

"Saya harus mengatakan keputusan saya akan terpengaruh dengan apa yang terjadi dalam satu atau dua minggu terakhir," kata Pelosi dalam wawancara dengan CNN.

Suami Nancy Pelosi, Paul Pelosi diserang oleh seorang penyusup yang masuk ke kediamannya di San Fransisco. Penyusup yang diidentifikasi sebagai David DePape itu menyusup untuk mencari Nancy Pelosi sebelum memukul kepala Paul dengan palu. 

Penyusup itu mengatakan kepada polisi bahwa dia ingin berbicara dengan Nancy Pelosi dan berniat mematahkan tempurung lututnya sebagai pelajaran bagi anggota Demokrat lainnya.  Paul Pelosi menderita patah tulang tengkorak dan luka-luka lain. Pihak berwenang mengatakan, serangan itu merupakan serangan politik yang disengaja.

“Bagi saya ini adalah bagian yang sulit karena Paul bukan targetnya, dan dia yang menerima akibatnya,” kata Pelosi.

Pelosi mengatakan, palu itu mengenai suaminya di dua tempat, tetapi tidak menembus otaknya. Pelosi mengatakan pemulihan Paul berjalan dengan baik dan membutuhkan pemulihan jangka panjang. Pelosi mengatakan, dia sedang tidur di apartemennya di Washington, dan baru saja kembali dari San Francisco, ketika pintunya digedor sekitar pukul 5 pagi pada 28 Oktober.

"Saya sangat takut. Saya memikirkan anak-anak saya, cucu-cucu saya. Saya tidak pernah berpikir itu adalah Paul. Kami bahkan tidak tahu di mana dia berada atau bagaimana kondisinya. Kami baru tahu ada penyerangan terhadapnya di rumah kami," ujar Pelosi dalam wawancara kepada CNN. 

DePape ditahan tanpa jaminan di San Francisco setelah mengajukan pembelaan tidak bersalah atas percobaan pembunuhan terhadap Pelosi di San Francisco. Dia juga menghadapi tuduhan federal atas percobaan penculikan seorang pejabat terpilih.

Pihak berwenang mengatakan, DePape masuk ke rumah Pelosi, kemudian membangunkan Paul Pelosi dan menuntut untuk berbicara dengan Nancy. Ketika Paul Pelosi memberi tahu penyusup bahwa istrinya sedang berada di luar kota, DePape mengatakan dia akan menunggu.  Setelah Paul Pelosi menelepon 911, petugas datang dan melihat DePape dan Paul sedang berebut palu. DePape kemudian memukul kepala Paul dengan palu setidaknya satu kali. Paul mengalami patah tulang tengkorak akibat serangan itu. 

DePape kemudian mengatakan kepada polisi bahwa dia ingin menculik dan  melukai Nancy untuk menunjukkan kepada anggota Kongres lainnya bahwa ada konsekuensi dari tindakan tersebut. Pelosi tidak banyak bicara sejak serangan terhadap suaminya. Dia juga tampil secara singkat dalam kampanye pemilihan paruh waktu. Suaranya terkadang bergetar saat dia mengatakan tentang kesembuhan suaminya. 

 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement