Rabu 09 Nov 2022 16:17 WIB

Politisi PSI Ralat Pernyataan, Bukan Jalur Sepeda Tapi Traffic Cone yang Buat Macet

Sebelumnya politisi PSI Eneng Malianasari menyebut jalur sepeda buat macet di DKI.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Nur Aini
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI Eneng Malianasari
Foto: https://ereses.dprd-dkijakartaprov.go.id/prof
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI Eneng Malianasari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI Eneng Malianasari mengoreksi pernyataan sebelumnya yang menyebut jalur sepeda di DKI membuat macet lalu lintas. Kini dia menyebutkan keberadaan traffic cone yang perlu dipertimbangkan. Menurutnya, keberadaan traffic cone tidak pas disandingkan dengan jalur sepeda di Jakarta.

“Jadi kalau memprioritaskan jalur sepeda ya kasih aja jalur sepeda. Tapi stick cone itu kayaknya nggak cocok di Jakarta ya,” kata Eneng saat ditemui di DPRD DKI Jakarta, Rabu (9/11/2022).

Baca Juga

Dia mengatakan, traffic cone menghalangi arus lalu lintas berdasarkan pengalaman pribadi. Dia berujar, saat menaiki ojek daring, dia sempat tersandung traffic cone dan mendefinisikannya sebagai ancaman kecelakaan selain menghalangi kendaraan yang melaju. “Jadinya malah di sini tuh kayak kecelakaan lebih berisiko. Saat itu ada mobil di jalur sepeda, nah motornya menghindar, jadinya kan rumit kondisinya,” tutur dia.

Eneng mengaku pihaknya mengapresiasi keberadaan jalur sepeda. Namun demikian, dia meminta adanya pengawasan dan pengecekan berkala di jalur sepeda. “Pernah nggak, lihat petugas Dishub di situ? karena kita kan belum ada kesadaran berkendara ya. Jadi Dishub itu kalau bikin jalur harus sekalian nih (pengawasan)” ujar dia.

Sebelumnya, Eneng mengatakan, kondisi DKI Jakarta saat ini kian bertambah macet. Hal itu, kata dia, semakin diperparah dengan sejumlah titik di DKI akibat adanya jalur-jalur sepeda yang baru.

“Jalur sepeda yang dibangun di jalan protokol, ketimbang memperlancar mobil atau motor, justru malah memperlambat. Pada akhirnya itu jalur fungsinya enggak jelas. Sepedanya juga nggak ada, disebut jalur motor juga itu tidak boleh dilewati motor,” keluh Eneng dalam rapat Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta di Grand Cempaka Resort, Bogor, beberapa waktu lalu.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement