Kamis 10 Nov 2022 06:55 WIB

Baidu Rencanakan Perluasan Layanan Taksi Robot di China

Baidu berencana perluas layanan taksi robot Apollo Go di berbagai daerah di China

Robot taksi
Foto: Robot Taxi
Robot taksi

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Perusahaan layanan web yang berkantor pusat di Beijing, Baidu Inc berencana memperluas pelayanan platform taksi robot Apollo Go yang dikendalikan secara otonom di berbagai daerah di China.

"Saat ini kami sudah hadir di sepuluh kota, termasuk kota-kota utama seperti Beijing, Shanghai, Shenzhen, dan Guangzhou," kata Kepala Departemen Komunikasi Internasional Baidu Inc, Meng Jing, di Baidu Apollo Park di Distrik Daxing, Beijing, Rabu (9/11/2022).

Pada 2025, kata MengJing, layanan taksi tanpa sopir tersebut akan merambah 65 kota dan 2030 beroperasi di 100 kota di China.

Baidu telah mengantongi izin mengoperasikan taksi robot komersial secara terbatas dari otoritas China pada Agustus 2022.

Taksi robot Apollo sudah boleh mengangkut penumpang tanpa pengemudi di jalur-jalur yang sudah ditentukan di Wuhan setiap pukul 09.00 hingga 17.00 dan di Chongqing setiap pukul 09.30 hingga 16.30.

Cakupan wilayah yang diperbolehkan bagi taksi robot Apollo seluas 13 kilometer persegi di Zona Pengembangan Ekonomi dan Teknologi Wuhan dan 30 kilometer persegi di Distrik Yongchuan, Chongqing.

Di Beijing, taksi robot juga sudah bisa beroperasi di sekitar kawasan Apollo Park di Distrik Daxing, tak jauh dari Bandar Udara Internasional Daxing.

"Izin dari regulator ini menunjukkan kepercayaan yang tinggi terhadap teknologi kendaraan otonom Baidu," kata Meng.

Sampai saat ini Baidu telah mengembangkan enam generasi mobil otonom dengan menggandeng industri otomotif seperti Arcfox, Weltmeister, dan Aion.Pada mobil otonom generasi keenam sama sekali tidak dilengkapi kemudi.

Generasi kelima diluncurkan pada Juni 2021 yang produknya diberi nama Apollo Moon Arcfox, Apollo Moon WM Motor, dan Apollo Moon Aion.

"Generasi kelima hanya membutuhkan biaya produksi sebesar 480.000 yuan (Rp1,03 miliar) atau sepertiga biaya produksi generasi keempat," ucap mantan wartawati beberapa media asing itu.

Dalam jangka waktu lima tahun, sambung Meng, biaya operasional kendaraan itu sekitar 8.000 yuan (Rp17,2 juta) per bulan.

Sejauh ini Baidu belum melakukan ekspansi teknologi kendaraan tanpa sopir itu ke luar negeri.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement