REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Pemilik baru Twitter Elon Musk mengirim email pertama kepada para staf Twitter. Dia memperingatkan karyawannya untuk bersiap menghadapi masa sulit di masa depan dan segera mengakhiri pekerjaan jarak jauh.
Dalam email yang dilaporkan oleh Bloomberg News, Musk memperingatkan bahwa kondisi ekonomi yang lemah di Amerika Serikat (AS) menjadi masa sulit Twitter. Analis telah memproyeksikan pertumbuhan yang lebih lambat dalam pengeluaran iklan pada tahun 2023. Padahal iklan menyumbang sekitar 90 persen dari pendapatan.
Musk dilaporkan memberi tahu karyawan bahwa mereka diharapkan berada di kantor minimal 40 jam sepekan dan dia hanya akan menyetujui pekerjaan jarak jauh berdasarkan proyek. Sebelumnya, Musk telah mengisyaratkan penentangannya terhadap pekerjaan jarak jauh.
“Jalan di depan sulit dan akan membutuhkan kerja keras untuk berhasil,” kata Musk dalam email yang dilihat oleh Bloomberg. Dia menambahkan selama beberapa hari ke depan, prioritas utama adalah menemukan dan menangguhkan setiap bot/troll/spam yang terverifikasi.
Dilansir The Verge, Kamis (10/11/2022), pendapatan iklan Twitter juga akan dipengaruhi oleh manajemen situs Musk yang kacau balau. Sejumlah perusahaan besar, termasuk asuransi Allianz dan produsen mobil Audi, telah menghentikan pengeluaran iklan di Twitter sebagai tanggapan atas pengambilalihan Musk dan ambisinya untuk mengurangi moderasi di situs tersebut.
Dalam Q&A publik pada Rabu, Musk mengatakan kepada pengiklan bahwa dia telah mendengar kekhawatiran mereka. Musk sebelumnya menyalahkan kelompok aktivis karena menekan pengiklan untuk menghentikan kampanye dan menuduh kelompok yang tidak disebutkan namanya berusaha menghancurkan kebebasan berbicara di AS.
Sementara itu, perubahan Twitter yang paling terlihat pada sistem verifikasinya memungkinkan siapa pun membayar 8 dolar AS untuk centang biru. Dalam emailnya, Musk dilaporkan ingin layanan berlangganan Twitter Blue menyumbang setengah dari pendapatan perusahaan.