Jumat 11 Nov 2022 13:21 WIB

China Teken Perjanjian Komitmen Impor 1 Juta Ton CPO dari Indonesia

Impor CPO ke China akan direalisasikan mulai akhir tahun ini.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Buah Kelapa Sawit dan minyak yang dihasilkan (ilustrasi). Para pengusaha China menekan perjanjian tertulis dengan Indonesia untuk mengimpor produk minyak sawit mentah atau CPO dan turunannya sebanyak minimal 1 juta ton.
Foto: INHABITAT.COM
Buah Kelapa Sawit dan minyak yang dihasilkan (ilustrasi). Para pengusaha China menekan perjanjian tertulis dengan Indonesia untuk mengimpor produk minyak sawit mentah atau CPO dan turunannya sebanyak minimal 1 juta ton.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pengusaha China menekan perjanjian tertulis dengan Indonesia untuk mengimpor produk minyak sawit mentah atau CPO dan turunannya sebanyak minimal 1 juta ton. Perjanjian tertulis itu sebagai tindak lanjut komitmen China yang telah dinyatakan sejak Juli lalu pasca kunjungan Presiden Joko Widodo.

Perjanjian komitmen itu ditandatangani di negara masing-masing pada Jumat (11/11/2022) oleh China Chamber of Commerce for Import and Export for Foodstuffs, Native Produce & Animal By-Products (CFNA) dengan empat asosiasi pengusaha sawit di Indonesia. Yakni Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Gabungan Minyak Nabati Indonesia (GIMMI), Asosiasi Minyak Makan Indonesia (AIMMI), serta Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (APOLIN).

Baca Juga

"Ini adalah bentuk realisasi tindaklanjut pertemuan bilateral kedua negara terkait komiten pembelian China atas 1 juta ton CPO dan produk pertanian maupun produk perikanan lainnya," kata Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan.

Ia pun mengapresiasi inisiasi komitmen dari pengusaha kedua negara atas kerja sama tersebut. Ia optimistis, kerja sama bilateral Indonesia-China yang sudah berusia 72 tahun akan semakin meningkat dalam perdagangan.

Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan, Kemendag, Farid Amir, mengatakan, perjanjian tertulis yang diteken kedua negara masih berupa memorandum of understanding (MoU) secara umum. Secara teknis perdagangan akan ditindaklanjuti antar asosiasi pengusaha.

Namun, khusus komitmen impor CPO 1 juta ton diyakini akan terlaksana mulai akhir tahun ini hingga tahun depan. "Itu minimal (1 juta ton), info terakhir bisa lebih. Nilainya minima 1-1,5 miliar dolar AS," katanya.

Farid tak menampik, tanpa adanya perjanjian tersebut, impor CPO dari Indonesia memang telah rutin dilaksanakan. Namun, dengan komitmen yang diteken secara tertulis Indonesia dapat mmegang komitmen dari China. Apalagi, harga tandan buah segar (TBS) Indonesia tengah rendah sehingga pemerintah terus mendorong peningkatan ekspor CPO.

Menteri Perdagangan China, Wang Wentao, mengatakan, selama 10 tahun terakhir, impor produk pertanian China dari Indonesia telah mengalami peningkatan 8 persen per tahun. Memasuki tahun ini, nilai impor pertanian dari Indonesia sudah mencapai 7 miliar dolar AS.

Adapun Indonesia telah menjadi sumber impor terbesar minyak kelapa sawit selama tujuh tahun terakhir. Ia secara khusus menyampaikan pangsa pasar impor pertanian oleh China masih cukup besar dan sangat cerah.

"China akan berjuang untuk impor produk pertanian dari negara ASEAN dengan jumlah 150 miliar dolar AS pada lima tahun ke depan," kata dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement