Jumat 11 Nov 2022 15:13 WIB

BPIP Apresiasi Pelukis Ancol Kenalkan Pahlawan Nasional ke Masyarakat

Persepsi tentang pahlawan, khususnya di kalangan generasi muda, cenderung rendah.

Direktur Pengkajian Materi Pembinaan Ideologi Pancasila BPIP Aris Heru Utomo mengapresiasi para pelukis Ancol yang mengenalkan profil pahlawan nasional kepada masyarakat dalam Pekan Wirabangsa di Pasar Seni Ancol, Jakarta.
Foto: BPIP
Direktur Pengkajian Materi Pembinaan Ideologi Pancasila BPIP Aris Heru Utomo mengapresiasi para pelukis Ancol yang mengenalkan profil pahlawan nasional kepada masyarakat dalam Pekan Wirabangsa di Pasar Seni Ancol, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pengkajian Materi Pembinaan Ideologi Pancasila BPIP Aris Heru Utomo mengapresiasi para pelukis Ancol yang mengenalkan profil pahlawan nasional kepada masyarakat dalam Pekan Wirabangsa di Pasar Seni Ancol, Jakarta.

"Kami mengapresiasi antusiasme yang sangat tinggi dari para seniman dalam menggambarkan profil pahlawan di atas kanvas. Melalui lukisan, kita dapat menyampaikan pesan kepada masyarakat luas, khususnya generasi muda mengenai profil pahlawan, keteladanan, dan aktualisasi Pancasila sang pahlawan," kata Aris dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (11/11/2022).

Baca Juga

Menurut Aris, peran pelukis dalam mengenalkan profil pahlawan ke masyarakat menjadi penting karena seiring perjalanan waktu dan dinamika global, persepsi tentang pahlawan, khususnya di kalangan generasi muda, cenderung rendah.

Merujuk survei Harian Kompas tahun 2018, Aris menyebutkan persepsi generasi muda tentang pahlawan Indonesia, khususnya pejuang kemerdekaan, hanya berkisar 49 persen. Sisanya, sebesar 51 persen generasi muda, cenderung memiliki persepsi pahlawan dalam pengertian lebih luas, termasuk pahlawan fiktif di dunia hiburan.

"Karenanya, kegiatan Pekan Wirabangsa ini menjadi penting membangun kembali ingatan publik mengenai profil pahlawan Indonesia. Pada saat yang bersamaan, kegiatan semacam ini bisa menjadi awal kebangkitan kembali Pasar Seni Ancol yang terpuruk sejak pandemi Covid-19. Padahal, Pasar Seni Ancol yang dibangun sejak tahun 1975 adalah aset bangsa di bidang kesenian yang bisa jadi modalitas diplomasi Indonesia," jelas Aris.

Dia mengusulkan agar tahun depan diselenggarakan pameran lukisan serupa dengan tema Hari Kebangkitan Nasional dan Hari Lahir Pancasila. "Tahun 2023 mendatang, saya usulkan agar diselenggarakan pameran lukisan yang dikaitkan dengan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei dan Hari Lahir Pancasila 1 Juni. Momentum peringatan kedua hari besar tersebut dapat dipadukan dalam satu kegiatan Pekan Kebangkitan Nasional dan Pancasila. Momennya sangat tepat untuk membangkitkan semangat kebangkitan bangsa dan kelahiran Pancasila," katanya.

Kamis (10/11/2022), Aris membuka pameran lukisan "Pekan Wirabangsa: Melukis Daya Budi Memahat Budi Daya" yang diselenggarakan Art Network COLlaboration (ANCOL) Institutepada 10-20 November 2022 di Galeri North Artspace, Pasar Seni Ancol, Jakarta.

Pameran tersebut menampilkan 40 lukisan dari para pelukis yang berkarya di Pasar Seni Ancol. Lukisan potret pahlawan nasional yang dipamerkan antara lain KGPAA Paku Alam VIII, Tan Malaka, AR Baswedan, Rohana Kudus, Mayjen Sutoyo, J Leimena, Usmar Ismail, KRT Radjiman Wediodiningrat, Rooseno, Sukarno, H Agus Salim, RA Wangsakara, Sultan Hasanudin, Laksamana Keumalahayati, Abdurahman Saleh, serta KH Abdul Wahab Chasbullah.

Kegiatan pameran diawali dengan proses melukispara pahlawan nasional sejak 28 Oktober hingga 10 November 2022 di Pasar Seni Ancol. Tanggal 28 Oktober dipilih sebagai awal kegiatan melukis karena berkaitan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda yang merupakan salah satu tonggak penting sejarah terbentuknya bangsa Indonesia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement