REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Bencana tanah longsor terjadi Desa Puspahiang, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Ahad (13/11/2022) sore. Akses lalu lintas di jalan raya yang menghubungkan wilayah Kecamatan Puspahiang dengan Taraju itu sempat terputus akibat badan jalan tertutup longsor.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Puspahiang, Inspektur Satu (Iptu) Dedi Heryana, mengatakan, bencana tanah longsor itu terjadi pada Ahad sekitar pukul 17.00 WIB. Tebing yang berada di sisi lain longsor dan menutup badan jalan. "Akibatnya, akses lalu lintas di kawasan tersebut terganggu," kata Kapolsek, Ahad malam.

Menurut dia, tebing yang mengalami tanah longsor memiliki ketinggian sekitar 10 meter dengan panjang kurang lebih 7 meter. Menurut keterangan saksi, tanah di lokasi longsor merupakan tanah yang labil serta rawan longsor apabila terkena hujan dengan intensitas tinggi.

Dedi mengatakan, tak ada korban jiwa akibat kejadian itu. Namun, arus lalu lintas di wilayah itu terhambat selama sekitar enam jam. Sebab, jalan milik Kabupaten Tasikmalaya itu tidak bisa dilalui oleh kendaraan, baik kendaraan roda dua maupun roda empat.

Ia menyebutkan, material longsor yang menutup jalan berupa tanah dan pohon tumbang. Karena itu, pihaknya melakukan pembersihan dibantu dengan BPBD, Tagana Kabupaten Tasikmalaya, serta warga sekitar.

Sekretaris BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Irwan, mengatakan, akses jalan itu sudah bisa kembali dilalui pada Senin (14/11/2022) sekitar pukul 00.00 WIB. Jalan telah bisa dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. "Penanganan evakuasi longsor telah selesai. Jalan telah bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan roda empat. Beres pukul 00.00 WIB," kata dia saat dikonfirmasi Republika.co.id, Senin.

Ikuti Whatsapp Channel Republika