Senin 14 Nov 2022 11:39 WIB

Menag: Moderasi Beragama Ikhtiar Kembalikan Agama ke Fitrahnya

Moderasi beragama menjadi salah satu program prioritas Kementerian Agama

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, menyatakan moderasi beragama menjadi salah satu program prioritas Kementerian Agama
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, menyatakan moderasi beragama menjadi salah satu program prioritas Kementerian Agama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, mengatakan belakangan ini sering muncul fenomena terjadinya pergeseran makna agama di tengah masyarakat, karena itu, moderasi beragama merupakan bentuk ikhtiar untuk mengembalikan agama ke fitrahnya. 

Hal ini dia sampaikan saat melaksanakan silaturahim dengan tokoh lintas agama, tokoh masyarakat, serta ASN Kemenag se-Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). 

Baca Juga

Silaturahim dalam rangka penguatan moderasi beragama tersebut dirangkai dengan peresmian pembangunan gedung SBSN, yang digelar di Asrama Haji Sudiang Makassar.  

Gus Men menyebut, dulu panggilan agama datang kepada umat manusia untuk menghancurkan berhala. Namun, kini agama justru menjadi berhala, yang mana ada umat beragama yang tidak kenal Tuhannya meski mengaku beragama.  

"Kadang kita menemukan ada umat yang mengaku beragama, namun melakukan kekerasan kepada umat beragama yang lain. Dulu orang saling mengasihi karena agama dan memegang nilai-nilai agama, tetapi sekarang orang banyak berselisih karena berbeda agama," ucapnya dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Senin (14/11/2022).

Kondisi ini disebut perlu diperbaiki bersama. Sebab, ada orang yang saling membenci karena berbeda agama.

Dia pun menyebut, dulu agama mempererat hubungan manusia dengan Tuhan apapun agamanya. Sebab, salah satu fungsi turunnya agama adalah untuk mendekatkan hubungan antara manusia dengan Tuhannya. 

Menurut Gus Men, saat ini ditemukan orang yang pura-pura rajin beribadah di depan orang banyak, tetapi melawan perintah-perintah Tuhan. 

"Fenomena ini sering terjadi pada diri kita dan orang lain. Oleh karena itu moderasi beragama menjadi sangat penting dalam menyikapi fenomena tersebut, dengan cara mengembalikan agama kepada fitrahnya," lanjut Menag.  

Fenomena ini, harap Menag, harus menjadi catatan dan perhatian bersama para tokoh agama dengan mengembalikan fungsi agama kepada fitrahnya. Moderasi Beragama menjadi salah satu ikhtiar bersama untuk mengembalikan agama kepada fitrahnya.  

"Kita semua berharap para pemuka agama bisa menyampaikan kepada umatnya masing-masing tentang perdamaian, kebaikan dan kasih sayang, dan jangan sekali-kali menggunakan agama sebagai dasar permusuhan," ujar dia.  

Usai menyampaikan sambutannya dalam forum silaturahim bersama para tokoh lintas agama, Menag menandatangani prasasti sejumlah bangunan baru di Provinsi Sulawesi Selatan. Pembangunan tersebut dibiayai melalui anggaran SBSN 2022. 

Tampak hadir mendampingi Menag adalah Kakanwil Kemenag Sulsel Khaeroni, Stafsus Menag Abdul Rochman dan Nuruzzaman, serta Dirjen Bimas Kristen Jeane Marie Tulung.    

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement