Senin 14 Nov 2022 17:32 WIB

Perlakukan Setan Sebagai Musuh

Setan harus diperlakukan sebagai musuh.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
 Perlakukan Setan Sebagai Musuh. Foto: Cara setan menggoda manusia (ilustrasi)
Foto: republika
Perlakukan Setan Sebagai Musuh. Foto: Cara setan menggoda manusia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Alquran menegaskan agar manusia memperlakukan setan sebagai musuh. Karena tujuan setan adalah mengajak manusia berbuat sesat untuk menjadi teman mereka di neraka nanti. Hal ini dijelaskan dalam Surah Fatir Ayat 6 dan tafsirnya.

اِنَّ الشَّيْطٰنَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوْهُ عَدُوًّاۗ اِنَّمَا يَدْعُوْا حِزْبَهٗ لِيَكُوْنُوْا مِنْ اَصْحٰبِ السَّعِيْرِۗ

Baca Juga

Sesungguhnya setan itu musuh bagimu. Maka, perlakukanlah ia sebagai musuh! Sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni (neraka) Sa‘ir (yang menyala-nyala). (QS Fatir: 6)

Pada ayat ini, menurut tafsir Kementerian Agama, Allah menerangkan bahwa setan adalah musuh abadi bagi manusia. Setan selalu membuat keraguan dan membisikkan yang jahat dengan daya tariknya yang memesona, supaya manusia menuruti dan mengerjakannya.

Allah SWT Firman, "Setan telah menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan (buruk) mereka, sehingga menghalangi mereka dari jalan (Allah), sedangkan mereka adalah orang-orang yang berpandangan tajam." (QS Al-‘Ankabut: 38)

Oleh karena itu, hendaklah manusia menganggap dan menjadikan setan itu musuhnya yang sangat berbahaya, yang tidak perlu dilayani dan diikuti sama sekali, sebagaimana firman Allah.

"Janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu." (QS Al-An‘am: 142)

Pada akhir ayat ini ditegaskan bahwa maksud dan tujuan setan mendorong manusia berbuat yang bertentangan dengan perintah Allah adalah untuk mencari teman sebanyak-banyaknya, menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.

Allah berfirman, "Apakah mereka (akan mengikuti nenek moyang mereka) walaupun sebenarnya setan menyeru mereka ke dalam azab api yang menyala-nyala (neraka)?" (Luqman: 21)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement