Senin 14 Nov 2022 20:34 WIB

Pertamanan Jakpus Pangkas 5.844 Pohon Sepanjang 2022

Deteksi dini pohon yang rawan tumbang menggunakan alat pendeteksi arbosonik.

Ilustrasi. Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Pusat telah memangkas 5.844 pohon untuk mengantisipasi tumbang saat hujan selama periode Januari hingga pekan kedua November 2022.
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi. Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Pusat telah memangkas 5.844 pohon untuk mengantisipasi tumbang saat hujan selama periode Januari hingga pekan kedua November 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Pusat telah memangkas 5.844 pohon untuk mengantisipasi tumbang saat hujan selama periode Januari hingga pekan kedua November 2022. Kegiatan pemangkasan pohon merupakan hasil pemantauan di lapangan serta juga dari pengaduan warga.

"Kami secara rutin melakukan pemangkasan pohon bersama puluhan pasukan hijau total sudah sebanyak 5.844 pohon tersebar di delapan kecamatan," kata Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Pusat Mila Ananda di Jakarta, Senin (14/11/2022).

Baca Juga

Pemangkasan pohon tersebut terdiri atas tiga kategori, yakni ringan (merapikan), sedang (banyak cabang yang dipotong), dan berat (memotong ketinggian dan cabang yang dikhawatirkan tumbang). "Ribuan pohon yang telah dipangkas di antaranya 1.670 ringan, 3.080 sedang, 977 berat serta 117 ditebang," katanya.

Mila juga mengatakan pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta untuk mengecek kondisi pohon yang rawan tumbang. "Pohon rawan tumbang disebabkan keropos batang sehingga dapat dideteksi sedini mungkin dengan menggunakan alat pendeteksi arbosonik yang dimiliki oleh Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta," kata dia.

Ia menambahkan, pemangkasan pohon dilakukan terhadap pohon yang sudah rimbun serta usia tua. Sementara, penebangan terhadap pohon mati, keropos, dan terdampak pekerjaan infrastruktur untuk kepentingan umum.

"Kekuatan pohon itu berada di akar. Bila atasnya terlalu rimbun dan ada angin kencang akan berpotensi besar tumbang. Pohon yang rawan tumbang banyak di wilayah Cempaka Putih, Menteng, dan Gambir," imbuhnya.

Selain itu, ia mengungkapkan penebangan dilakukan terhadap pohon-pohon yang rawan tumbang atau berada di akses infrastruktur misalnya di saluran air, sisi jalan, serta juga pohon yang keropos, kering, dan mati. Pemangkasan ringan dilakukan pada ranting kecil agar terlihat indah, berbentuk, dan lebih remaja.

Dalam hal ini, warga diimbau untuk tidak berteduh di bawah pohon saat hujan ataupun angin kencang. Masyarakat juga diimbau untuk melapor jika ada pohon yang terlihat rawan tumbang.

Mila juga menambahkan setiap penebangan pohon dikenakan kompensasi pergantian tanaman baru.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement