REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Jembatan penghubung antardesa di Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya, ambruk pada Senin (14/11/2022). Akibatya, tiga orang yang terjatuh ke anak Sungai Ciwulan.
Berdasarkan pantauan Republika di lokasi, jembatan dengan panjang sekitar 15 meter dan lebar 3,5 meter itu ambruk atau amblas di bagian tengahnya. Bagian jembatan amblas memiliki luas sekitar 3x6 meter di tengah, sehingga tak memungkinkan untuk dilintasi kendaraan.
Salah seorang warga setempat, Rido (26 tahun), mengatakan, akses jembatan itu sangat penting untuk masyarakat sekitar. Pasalnya, jembatan itu menghubungkan aktivitas warga di Desa Cibalong dan Desa Parung, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya.
"Sangat penting buat masyarakat di sini," kata dia kepada Republika, Selasa (15/11/2022).
Menurut dia, sebelumnya tidak ada tanda-tanda jembatan itu rusak. Namun, tiba-tiba jembatan itu ambruk pada Senin malam.
Akibat rusaknya jembatan itu, Rido mengatakan, warga terpaksa harus memutar untuk bisa melintas. "Untuk ke sana, motor masih ada rawayan (jembatan gangtung), tapi kalau mobil mutarnya jauh, 7 kilometer. Jalan jelek," kata dia.
Dia berharap, pemerintah dapat segera melakukan perbaikan jembatan itu. Sebab, perekonomian masyarakat sekitar disebut sangat bergantung terhadap jembatan itu.
"Maunya segera diperbaiki. Biar tidak menyusahkan warga," kata dia.
Warga lainnya, Ahmad (38), mengatakan, terdapat sebuah pemandian air panas di Desa Parung yang dijadikan tempat wisata. Akses menuju tempat wisata itu salah satunya melalui jembatan yang ambruk tersebut.
"Malam Minggu, malam Jumat, biasa selalu ramai. Jadi, cukup membantu buat ekonomi," kata dia.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Kurnia Trisna, mengatakan, jembatan yang ambruk itu merupakan bagian dari jalan desa. Pihaknya, sudah berkoordinasi dengan aparat desa setempat terkait penanganan yang akan dilakukan.
"Kami arahkan perbaikan menggunakan ADD desa. Secara teknis, nanti akan kerja sama dengan Dinas PU," kata dia.
Akibat ambruknya jembatan itu, Kurnia mengatakan, akses warga sekitar pasti terdampak. Namun, menurut dia, masih ada jalan alternatif yang dapat dilalui warga.
"Memang harus berputar sekitar 5 kilometer, tapi warga tidak terisolasi. Kami akan segera lakukan penanganan agar akses warga kembali normal," kata dia.