REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki berencana mengejar target-target di utara Suriah usai menyelesaikan operasi lintas batas terhadap milisi tidak sah Partai Buruh Kurdi (PKK) di Irak. Pernyataan seorang pejabat senior Turki ini disampaikan usai serangan bom di Istanbul akhir pekan lalu.
Pemerintah Turki yakin milisi Kurdi merupakan dalang dalam ledakan bom di Istiklal Avenue, Ahad (13/11/2022) lalu. Ledakan tersebut menewaskan enam orang dan melukai 80 lebih lainnya.
Pada Selasa (15/11/2022) seorang pejabat pemerintah Turki mengatakan ancaman milisi Kurdi atau ISIS di Turki tidak dapat diterima. Ia menambahkan Ankara akan membersihkan ancaman sepanjang perbatasan selatan "dengan satu atau lain cara."
Turki telah menggelar tiga serangan di selatan Suriah untuk menghancurkan target-target milisi YPG Kurdi yang merupakan organisasi sayap PKK. Turki, Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa menetapkan PKK sebagai kelompok teroris.
Pada akhir pekan lalu televisi-televisi menunjukkan gambar seseorang yang tampaknya perempuan, meletakkan sebuah paket di bawah hamparan bunga di Istiklal Avenue. Lokasi populer bagi wisatawan dan orang yang hendak berbelanja.
Istanbul sudah lama menjadi target pemberontak Kurdi, ekstremis, dan milisi kiri. Organisasi sayap PKK mengklaim dua pengeboman di luar stadion sepak bola di Istanbul yang menewaskan 38 orang dan melukai 155 lainnya pada 2016 Desember.