Rabu 16 Nov 2022 22:18 WIB

Kasus Covid-19 di Kabupaten Tangerang Naik 20 Persen

Hingga kini tercatat sekitar 800 pasien Covid-19 di Kabupaten Tangerang.

Petugas kesehatan menunggu untuk memberikan tes COVID.
Foto: AP/Achmad Ibrahim
Petugas kesehatan menunggu untuk memberikan tes COVID.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan dan Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Tangerang, Banten melaporkan kasus aktif positif COVID-19 di wilayahnya itu bertambah sebanyak 200 orang sejak dua pekan terakhir sehingga total pada saat ini mencapai 800 orang. "Saat ini ada kenaikan 20 persen, yang awalnya terdapat 600-an kasus. Sekarang dalam jangka waktu dua minggu sudah mencapai 800 kasus," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Tangerang, dr Hendra Tarmizi, di Tangerang, Rabu (16/11/2022).

Ia mengatakan, dalam penambahan kasus positif terbanyak disumbang oleh Kecamatan Kelapa Dua yaitu sebanyak 152 kasus. Kemudian, disusul dari Kecamatan Curug dengan menyumbangkan 49 kasus baru.

Baca Juga

"Untuk di Kecamatan Pagedangan terdapat 45 kasus, Cisauk 39 kasus, Pasar Kemis 32 kasus, Cikupa 31 kasus, Panongan 23 kasus, Kosambi 21 kasus, Sindang Jaya 20 kasus dan Tigaraksa 16 kasus," katanya.

Ia menyebutkan, temuan kasus baru virus corona ini terjadi sejak dua pekan terakhir. Sebelumnya tercatat hanya ada 600 kasus saja, namun kini meningkat hingga mencapai 800 kasus. Dari peningkatan tersebut, lanjut dia, diketahui mereka atau pasien yang terjangkit positif COVID-19 dinyatakan mengalami gejala ringan dan belum ada teridentifikasi pasien terpapar subvarian XBB.

"Sampai sejauh ini kita belum menerima laporan adanya pasien yang terkena varian XXB. Dan jika ada pun laporan itu langsung diketahui oleh Kemenkes RI," ujarnya.

Adapun dari 800 kasus pasien yang terpapar COVID-19 saat ini, lanjut dia, sebanyak 786 pasien kini menjalani isolasi mandiri dan 14 pasien sisanya dirawat di Rumah Sakit (RS) rujukan milik pemerintah daerah.

"Kebanyakan pasien positif itu menjalani isolasi mandiri. Yang dirawat hanya ada 14 pasien saja," ungkapnya.

Kendati demikian, dengan adanya peningkatan kasus COVID-19 yang terjadi di wilayahnya itu, kini pemerintah setempat terus berupaya melakukan pencegahan melalui 3T (testing, tracing dan treatment) atau tes, telusur dan tindak lanjut perawatan. Selain itu, pihaknya juga kembali meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan serta menggenjot kegiatan vaksinasi COVID-19.

"Untuk itu kita akan terus kembali mengingatkan masyarakat dalam menerapkan prokes dan menggencarkan vaksinasi," kata dia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement