Jumat 18 Nov 2022 12:35 WIB

Empat Bendungan AS Dinonaktifkan untuk Pulihkan Habitat Salmon

Pemindahan bendungan diharapkan dapat meningkatkan kesehatan Sungai Klamath.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Kelebihan air tumpah di atas bendungan di Sungai Klamath Bawah yang dikenal sebagai Copco 1 dekat Hornbrook, California, pada 3 Maret 2020. Rencana proyek penghancuran bendungan terbesar dalam sejarah AS untuk menyelamatkan salmon yang terancam punah dapat segera menjadi kenyataan, dengan tahap pertama konstruksi dimulai di California pada awal musim panas ini. Komisi Regulasi Energi Federal bertemu Kamis, 17 November 2022, dan diharapkan untuk memberikan suara apakah akan menyetujui penyerahan lisensi pembangkit listrik tenaga air PacificCorp untuk empat bendungan di hilir Sungai Klamath di California utara yang terpencil.
Foto: AP Photo/Gillian Flaccus
Kelebihan air tumpah di atas bendungan di Sungai Klamath Bawah yang dikenal sebagai Copco 1 dekat Hornbrook, California, pada 3 Maret 2020. Rencana proyek penghancuran bendungan terbesar dalam sejarah AS untuk menyelamatkan salmon yang terancam punah dapat segera menjadi kenyataan, dengan tahap pertama konstruksi dimulai di California pada awal musim panas ini. Komisi Regulasi Energi Federal bertemu Kamis, 17 November 2022, dan diharapkan untuk memberikan suara apakah akan menyetujui penyerahan lisensi pembangkit listrik tenaga air PacificCorp untuk empat bendungan di hilir Sungai Klamath di California utara yang terpencil.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) memutuskan pada Kamis (17/11/2022), akan menonaktifkan empat bendungan yang melintasi perbatasan California-Oregon. Tindakan ini merupakan upaya memulihkan habitat ikan salmon yang terancam punah.

Pemindahan bendungan ini diharapkan dapat meningkatkan kesehatan Sungai Klamath. Sungai tersebut merupakan rute yang diambil salmon Chinook dan salmon coho yang terancam punah dari Samudra Pasifik ke tempat pemijahan di hulu, dan dari ikan muda kembali ke laut.

Baca Juga

Komisi Regulasi Energi Federal AS mengeluarkan perintah untuk menyerahkan lisensi bendungan dan menyetujui pemindahan bendungan. Proyek ini telah lama menjadi tujuan bagi beberapa suku asli yang nenek moyangnya telah hidup dari ikan salmon selama berabad-abad tetapi cara hidupnya terganggu oleh pemukiman Eropa dan permintaan listrik pedesaan di abad ke-20.

photo
Angin Sungai Klamath mengalir di sepanjang Highway 96 pada 7 Juni 2021, dekat Happy Camp, California. Rencana penghancuran bendungan dan restorasi sungai terbesar di dunia bisa mendekati kenyataan Kamis, 17 November 2022, saat regulator AS memberikan suara pada berencana untuk menghapus empat struktur pembangkit listrik tenaga air yang sudah tua, membuka kembali ratusan mil habitat sungai California untuk salmon yang terancam punah. Pemungutan suara oleh Komisi Pengaturan Energi Federal di bendungan Sungai Klamath yang lebih rendah adalah rintangan peraturan utama terakhir dan tonggak sejarah terbesar yang dihadapi proposal pembongkaran senilai $ 500 juta yang diperjuangkan oleh suku asli Amerika dan pencinta lingkungan selama bertahun-tahun. - (AP Photo/Nathan Howard)

"Salmon Klamath akan pulang," kata ketua Suku Yurok Joseph James.

"Orang-orang telah mendapatkan kemenangan ini dan dengan itu kami menjalankan tugas suci untuk ikan yang telah menopang rakyat kami sejak awal waktu," ujarnya.

Perubahan iklim dan kekeringan juga menekan habitat salmon. Sungai menjadi terlalu hangat dan terlalu penuh dengan parasit bagi banyak ikan untuk bertahan hidup.

Bendungan di tanah federal dengan kapasitas penuh menyediakan listrik yang cukup untuk 70 ribu rumah itu akan diserahkan oleh utilitas listrik PacifiCorp, unit Berkshire Hathaway milik Warren Buffett. Dihadapkan dengan peraturan baru yang mahal termasuk membangun layar dan tangga ikan, perusahaan tersebut malah membuat perjanjian dengan suku-suku tersebut dan pemerintah AS untuk menonaktifkan bendungan.

Juru bicara PacifiCorp Bob Gravely menyatakan, perusahaan menyumbang 200 juta dolar AS untuk pemindahan bendungan. Jumlah itu dibayar dengan biaya tambahan kepada pelanggannya di Oregon dan California.  

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement