REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Ratusan warga Kabupaten Cianjur terpaksa tidur di ruang terbuka dan tenda-tenda pengungsian pada Selasa (22/11/2022) dini hari. Hal itu dilakukan karena mereka khawatir dengan gempa susulan.
Lokasi pengungsian misalnya di depan pendopo Kabupaten Cianjur. Di mana ada sekitar 150 orang warga yang berada di tenda pengungsian.
"Ada sekitar 150 orang warga yang tinggal ditenda pengungsian di pendopo Cianjur," ujar Ketua RT 02 RW 06 Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Tapip.
Mereka berada di lokasi pengungsian karena khawatir gempa susulan. Selain itu ada imbauan yang menyebutkan warga waspada karena ada gempa susulan. Penyebab lainnya, karena rumah warga rusak karena gempa.
Di samping di pendopo ratusan warga lainnya tidur di pinggir jalan atau emperan toko. "Kami masih trauma khwatir gempa susulan," ujar warga Pamoyanan Cianjur, Titin yang tidur di emperan toko minimarket. Ia takut jika harus tidur di rumah dengan adanya gempa susulan.
Titin mengatakan, hingga Selasa dini hari belum ada bantuan pasokan makanan kepada warga. Sehingga, warga sangat membutuhkan bantuan makanan dan lain sebagainya.