REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Selasa (22/11/2022) melaporkan penambahan jumlah orang terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia naik sebanyak 7.644 kasus. Berdasarkan data yang dihimpun di Jakarta, Selasa, dari penambahan kasus tersebut, hingga saat ini jumlah orang yang sudah terinfeksi virus corona ini sudah mencapai 6.620.317 orang.
Kasus aktif juga tercatat naik sebanyak 2.609 orang, sehingga total yang menjalani perawatan medis maupun isolasi mandiri yaitu 62.196 orang. Penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 terbanyak disumbang dari DKI Jakarta sebanyak 2.844 kasus, disusul Jawa Barat dengan 1.671 kasus dan Banten 950 kasus.
Sementara itu jumlah kasus orang meninggal sampai hari ini bertambah 51 orang, sehingga total nyawa yang sudah terenggut akibat virus Sars Cov-2 ini sebanyak 159.473 orang. DKI Jakarta menjadi provinsi yang menyumbang kasus meninggal terbanyak yaitu 14 orang, sementara provinsi Jawa Timur sebanyak tujuh orang, Bali lima orang dan Jawa Barat serta DI Yogyakarta sebanyak empat orang.
Sedangkan orang yang berhasil sembuh dari Covid-19 saat ini bertambah 4.984, sehingga totalnya menjadi 6.398.648 orang. Angka kesembuhan banyak disumbangkan dari DKI Jakarta sebanyak 1785 orang, lalu Banten 696 orang dan Jawa Timur 667 orang.
Berdasarkan data dari uji laboratorium dan faskes yang melakukan pemeriksaan, terdapat 6.185 suspek yang diperiksa hari ini dengan jumlah spesimen yaitu 89.337. Dari data tersebut, tercatat positivity rate spesimen harian sebesar 16,37 persen dan positivity rate orang harian 23,74 persen.
Sebelumnya Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Widyawati mengingatkan masyarakat agar jangan lengah menerapkan protokol kesehatan karena Covid-19 masih ada walau kasusnya melandai beberapa waktu terakhir ini.
"Karena mungkin saat ini sudah sedikit landai, jadi abai," ujarnya pada sebuah seminar di Jakarta.Widyawati mencatat, berkaca pada pengalaman, tren kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia antara lain akibat masyarakat belum sadar menerapkan protokol kesehatan yakni mengenakan masker, mencuci tangan dengan air dan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
"Tingginya mobilitas masyarakat juga menjadi penyebab kenaikan kasus," katanya.