Rabu 23 Nov 2022 16:43 WIB

Mengenal Tempat Kelahiran Muallif Simtud Durar di Hadramaut

Desa Qasam di Hadramaut meruapakn tempat lahir Mualif Simtud Dumror.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Mengenal Tempat Kelahiran Muallif Simtud Durar di Hadramaut. Foto: Jejak peninggalan Islam di Hadramaut (ilustrasi)
Foto: republika
Mengenal Tempat Kelahiran Muallif Simtud Durar di Hadramaut. Foto: Jejak peninggalan Islam di Hadramaut (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YAMAN -- Desa Qasam di Hadramaut, Yaman merupakan salah satu wilayah yang bersejarah dan dihormati. Sebab banyak wali Allah yang lahir dan tinggal di desa ini. Salah satunya adalah mualif Simtud Durar, Habib Ali Al Habsyi.

Dalam buku Biografi Habib Ali Al Habsyi yang disusun Habib Husein Anis Al Habsyi dan diterbitkan Pustaka Zawiyah dijelaskan sebagaimana menukil kitab tarikh asy Syu'ara al Hadhramiyyin disebutkan bahwa Habib Ali Al Habsyi dilahirkan di Qasam pada hari Rabu 24 Syawal 1259 H dan diberi nama Ali oleh Sayyid Abdullah bin Husein bin Thahir untuk mengambil berkah Sayyidina Ali bin Alwi bin Muhammad Khali Qasam.  

Baca Juga

Di desa inilah Habib Ali Al Habsyi dibesarkan dalam curahan kasih sayang kedua orang tuanya. Hingga ketika telah mencapai usia tamyiz, jiwanya telah dipenuhi dengan cahaya Alquran.

Desa Qasam didirikan oleh Imam Ali bin Alwi bin Muhammad Khali Qasam. Awalnya ia membeli sebidang tanah seharga dua puluh ribu dinar dan dinamakan Qasam. Penamaan qasam diambil seperti  tanah leluhurnya di Basrah, Iraq. Di tanah itu, ia membangun rumah yang dikelilingi lahan pertanian yang subur sehingga dinamai Khali Qasam.

Lambat laun, wilayah itu pun banyak didiami penduduk. Seiring waktu, banyak para ulama berkunjung dan menetap di desa ini. Mereka membangun rumah dan masjid di Qasam. Salah satunya adalah Sayyidina al arif al quthb as Syekh Abdurrahman bin Muhammad as Seggaf.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement