REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Geofisika BMKG, Suko Prayitno Adi, mengatakan, hingga kini sudah ada 171 gempa susulan terjadi di Cianjur. Masyarakat diimbau tak perlu cemas, lantaran kondisi kegempaan mulai melemah.
"Sampai pukul 15.00 WIB tadi jumlah gempa susulan ada 171 gempa," kata dia dalam di Posko Tanggap Darurat, Kantor Bupati Cianjur yang diikuti secara daring, Rabu (23/11/2022).
Ia meminta kepada masyarakat tidak perlu cemas, lantaran kondisi kegempaan mulai melemah. Diprediksi pula hujan masih akan terus mengguyur Kabupaten Cianjur.
"Besok prakiraan cuaca juga hampir sama dengan sekarang. Nanti kita akan update 3 hari sekali tentang prakiraan cuaca ini," kata dia
Perihal kondisi tanah, BMKG telah melakukan pengukuran mikrozoonasi untuk melihat bagaimana kondisi tanah apakah layak atau tidak. "Ini lagi kami survei beberapa titik, antara lain adalah di daerah Cugenang, kemudian Panembong kemudian Cilaku, kemudian juga ada di kantor DPD KNPI Panembong," ungkap dia.
Setelah survei, pihaknya akan melakukan beberapa sosialisasi untuk menenangkan masyarakat.
Berdasarkan update terkini dari BMKG, gempa bumi dengan magnitudo 3.5 kembali mengguncang Cianjur pada Rabu petang (23/11/2022) sekira pukul 18.49 WIB. Dikutip dari unggahan Twitter BMKG dilaporkan bahwa pusat gempa terjadi di 9km Barat Daya Cianjur Jawa Barat. BMKG juga menulis kejadian gempa dengan kedalaman 5km.
"#Gempa Mag:3.5, 23-Nov-22 18:49:43 WIB, Lok:6.84 LS, 107.06 BT (Pusat gempa berada di darat 9 km Barat Daya Kab. Cianjur), Kedlmn:5 Km Dirasakan (MMI) III-IV Ciherang, III Sukaresmi, II - III Pacet, II - III Sukabumi, II - III Cipanas #BMKG,\" tulis BMKG, Rabu (23/11/2022).