REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Donasi yang terkumpul dari aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kota Bandung untuk korban gempa Cianjur mencapai Rp 837.614.700. Terdiri dari donasi di tingkat kecamatan dan kelurahan mencapai Rp 256.529.500 dan dari dinas, BUMD, rumah sakit dan lainnya Rp 573.625.200 serta tambahan dari organisasi perangkat daerah Rp 7.400.000.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung, Yayan Brilyana mengatakan, donasi yang terkumpul berasal dari ASN, karyawan BUMD dan rumah sakit. Dana tersebut akan digunakan untuk keperluan korban gempa Cianjur. "Total sumbangan uang Rp 837.614.700," ujarnya saat dikonfirmasi, Ahad (27/11/2022).
Selain itu, bantuan berupa barang berasal dari BUMD dan dinas seperti Perumda Tirtawening, PT BII, DBMPTSP dan Bapenda yaitu makanan ringan, susu, vitamin, beras, air mineral, selimut, alat mandi dan popok bayi. Termasuk dari Disdagin dan Baznas Kota Bandung.
Ia mengatakan, penggunaan dana dan barang tersebut akan didistribusikan langsung. Informasi yang didapat Wali Kota Bandung akan berangkat ke Cianjur, Senin (28/11/2022) untuk mendistribusikan bantuan.
Polda Jawa Barat merilis data sementara korban gempa Cianjur hingga Sabtu (26/11/2022) kemarin, total yang meninggal dunia 14 orang, korban hilang 14 orang, korban lika 7.729 orang dan pengungsi 1.120 kepala kelusrga atau 73.693 jiwa. Kerusakan bangunan 58.049 unit.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung memperbaharui data gempa susulan yang terjadi pascagempa Cianjur magnitudo 5.6, Senin (21/11/2022), kemarin. Total hingga 27 November terjadi 276 kali gempa.
"Gempa susulan sampai dengan 27 November 2022 pukul 06.00 Wib terjadi 276 gempa," ujar Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu saat dikonfirmasi, Ahad (27/11/2022).
Ia mengungkapkan, magnitudo gempa susulan yang terbesar mencapai 4.2 sedangkan magnitudo terkecil mencapai 1.2. Menurut Rahayu, kondisi tersebut akan berlangsung selama dua pekan.