REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --Istighfar adalah meminta ampunan kepada Allah SWT atas segala dosa yang telah diperbuat. Bacaan istighfar sangat dianjurkan untuk diamalkan umat Islam. Sebab, setiap manusia pasti tak pernah luput dari dosa. Bacaan istighfar sendiri sangat banyak dalam literatur Islam, termasuk istighfar yang sering dibaca para sahabat Rasulullah Saw.
Dalam buku terbitan Republika yang berjudul “Hikayat Keajaiban Istighfar dan Shalawat Nabi”, Fuad Abdurahman menceritakan, suatu ketika ada seorang sahabat yang datang kepada Rasulullah SAW seraya berkata, “Dosaku...dosaku..”
Mendengar hal itu, Rasulullah pun meminta sahabat itu untuk mengucapkan kalimat istighfar,
اَللَّهُمَّ مَغْفِرُتُكَ اَوْسَعُ مِنْ ذُنُوْبِيْ وَرَحْمَتُكَ اَرْجَى عِنْدِيَ مِنْ عَمَلِيْ
Allahumma maghfiratuka awsa'u min zunubi wa rahmatuka arja 'indi min 'amali.
Artinya, “Ya Allah, ampunan-Mu lebih luas daripada dosa-dosaku, rahmat-Mu lebih bisa diharapkan untukku daripada amalku”.
Sahabat tadi lalu menirukan ucapan Rasulullah SAW kemudian beliau meminta mengulanginya hingga tiga kali. Lalu beliau berkata, “Allah telah mengampuni dosamu.”
Fuad Abdurahman menambahkan, para sahabat Rasulullah Saw biasa mengamalkan istighfar di waktu sahur (menjelang waktu fajar). Sahabat Abdullah ibn Umar biasa bertanya kepada Nafi’, “Wahai Nafi’ apakah waktu sahur telah masuk?” Nafi’ menjawab, “Belum”.
Lalu, Abdullah Ibn Umar kembali melanjutkan shalatnya. Kemudian bertanya lagi, ketika dijawab sudah masuk waktu sahur, Abdullah bersiap-siap beristighfar, memohon ampun kepada Allah SWT hingga waktu Subuh.