REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk pertama kalinya Polri menjadi tuan rumah pelatihan internasional bagi instruktur tersertifikasi Kepolisian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diikuti delapan nagara penyumbang pasukan perdamaian. Kepala Divisi Internasional Polri Irjen Krishna Murti menjelaskan, pelatihan ini adalah bentuk komitmen Indonesia berperan aktif dalam pembangunan kapasitas personel kepolisian di kawasan Asia.
"Polri juga bertekad menjadikan Pusat Misi Internasional Polri sebagai pusat pengembangan kapasitas personel kepolisian dari Indonesia dan dari negara-negara sahabat," kata Krisna dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (28/11/2022).
Menurut dia, upaya ini bertujuan mencapai standar kemampuan yang ditentukan oleh Divisi Kepolisian PBB dan tersertifikasi untuk menjadi instruktur di negara masing-masing maupun di negara paska konflik. Krishna menekankan, terlaksananya pelatihan ini adalah prestasi Polri dan perwujudan dedikasi Polri untuk berperan lebih aktif dalam pemolisian global.
"Prestasi tersebut dapat diraih atas dukungan dari Kapolri yang menginginkan Polri dapat tampil di panggung pemolisian global utamanya di dalam perwujudan perdamaian dunia," kata Krisna.
Pelatihan tersebut berlangsung selama tiga pekan, dibuka secara resmi pada Senin (28/11) bertempat di Pusat Misi Internasional Polri yang terletak di dalam area Pusat Pendidikan Lalu Lintas Polri di Serpong, Tangerang. Dibuka oleh Sekretaris NCB-Interpol Indonesia Brigjen Amur Chandra J.B, diikuti oleh 25 peserta dari delapan negara di Kawasan Asia, yakni Bangladesh, Indonesia, Korea Selatan, Mongolia, Nepal, Thailand, Tiongkok, Vietnam.
Materi yang disampaikan dalam pelatihan yang akan berakhir pada 16 Desember tersebut adalah materi tentang pemolisian masyarakat, dan materi tentang police mentoring and advising. "Pelatihan ini diharapkan akan memberi arti bagi perwujudan perdamaian, kesejahteraan, dan keamanan dunia," kata Amur.
Menurut dia, sekembalinya ke negara asal diharapkan para peserta pelatihan akan memberikan nilai tambah terhadap personel kepolisian di negara masing-masing yang disiapkan untuk misi perdamaian dunia di bawah naungan PBB. Amur mengatakan, terlaksananya pelatihan internasional ini menjadi prestasi Polri untuk sejajar dengan institusi penyelenggara pelatihan internasional lainnya dan Polri akan menjadikan pelatihan ini sebagai agenda rutin yang akan dilaksanakan setiap tahun.
Melalui pelatihan ini, kata Amur, Polri secara aktif berpartisipasi dalam diplomasi internasional yang dilaksanakan oleh pemerintah Republik Indonesia. Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata, Kementerian Luar Negeri Caka Alverdi Awal menyambut gembira inisiatif Polri untuk menjadi tuan rumah pelatihan internasional ini.
Ia berharap ada nilai tambah yang didapat dari pelatihan ini bagi perwujudan dunia yang lebih aman dan damai. Melalui pelatihan ini diharapkan peserta dapat mendalami pemolisian masyarakat dan mampu membangun kerja sama dengan peserta lainnya.
"Penting juga meningkatkan peran polisi wanita baik dalam misi kemanusiaan maupun dalam pelaksanaan tugas kepolisian sehari-hari," kata Caka.