Rabu 30 Nov 2022 08:53 WIB

Tren Teknologi 2023 Banyak Dipengaruhi Konflik Eropa?

Perang Eropa berdampak banyak terhadap rantai pasok industri.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Kecerdasan buatan (Ilustrasi)
Foto: Flickr
Kecerdasan buatan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Tahun 2022, perkembangan teknologi banyak dipengaruhi oleh pandemi. Kondisi itu pun membuat sejumlah teknologi digital berkembang dan membuat masyarakat terbiasa untuk melalukan sesuatu secara virtual seeperti lewat remote working maupun secara hybrid.

Dikutip dari ZD Net pada Selasa (29/11), perkembangan teknologi pada tahun 2023 kemungkinan akan banyak dipengaruhi oleh konflik di Eropa. Mengingat, perang antara Ukraina dan Rusia sejak Februari 2022 memiliki dampak signifikan terhadap beragam kondisi global seperti peningkatan harga energi, rantai pasok industri.

Baca Juga

Perusahaan technological research and consulting bernama Gartner memperkirakan, hal itu membuat tiga kategori teknologi akan jadi tema utama dalam pengembangan pada 2023. Ketiga kategori utama itu adalah optimalisasi sistem teknologi informasi, scaling vertical offerings dan ubahan model bisnis.

Dalam kategori optimalisasi sistem teknologi informasi, beberapa teknolgi yang akan berkembang adalah digital immune system, observabilitas terapan dan artificial intelligence (AI) trust risk and security management (AI TRiSM).

Untuk kategori scaling vertical offerings, beberapa teknolgi yang akan berkembang adalah platform komputasi awan, platform engineering dan wireless-value relaizatioan. Kemudian, teknologi yang dikembangkan untuk menunjang business model change diantaranya adalah superapps, adaptive AI, metaverse dan sustainable technology.

Sementara itu, International Data Corporation (IDC) memperkirakan teknolgi yang akan banyak dikembangkan adalah teknologi yang bisa meningkatkan efisiensi bisnis.

Analis IDC, Rick Villars mengatakan, selama beberapa tahun ke depan, penyedia teknologi terkemuka harus memainkan peran utama dalam membantu perusahaan menggunakan teknologi inovatif untuk melewati beragam disrupsi.

"Fokus pada tahun 2023 akan beralih ke penurunan pengeluaran operasional," kata Villars.

Hal itu bisa dilakukan lewat optimalisasi cloud, negosiasi ulang kontrak Anything as a service atau XaaS dan berkonsentrasi pada proyek yang memberikan nilai bisnis tertinggi.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement