Jumat 02 Dec 2022 18:43 WIB

Iconz 2022 Hasilkan 5 Resolusi Konferensi Zakat Indonesia

Iconz Ke-6 tahun 2022 menyoroti beberapa isu zakat dan memberikan rekomendasi.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Pimpinan Baznas RI, Prof (HC) Dr Zainulbahar Noor MEc (tengah) menunjukkan sejumlah sampel produk mustahik binaan Baznas yang akan diekspor ke Dubai, di sela acara pembukaan Konferensi Zakat Internasional The 6th Indonesian Conference of Zakat (ICONZ) 2022, di gedung Rektorat UIN Walisongo, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (30/11).
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Pimpinan Baznas RI, Prof (HC) Dr Zainulbahar Noor MEc (tengah) menunjukkan sejumlah sampel produk mustahik binaan Baznas yang akan diekspor ke Dubai, di sela acara pembukaan Konferensi Zakat Internasional The 6th Indonesian Conference of Zakat (ICONZ) 2022, di gedung Rektorat UIN Walisongo, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (30/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) telah menyelenggarakan The 6th Indonesian Conference of Zakat (Iconz) and Expo 2022 di UIN Walisongo, Semarang, Jawa Tengah, pada 30 November - 1 Desember 2022. Iconz ke-6 ini menghasilkan resolusi.

Direktur Kajian dan Pengembangan Zakat, Infak, Sedekah (ZIS) dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL), Muhammad Hasbi Zaenal, menyampaikan resolusi konferensi zakat Indonesia ke-6. Ia mengatakan, selama sembilan tahun terakhir sebelum pandemi Covid-19, perekonomian Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang relatif stabil dengan kisaran 5 sampai 6 persen setiap tahun dari tahun 2010 hingga 2019. Pada tahun 2020 selama munculnya virus Covid-19, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi serius - 2,07 persen yang berada di ambang resesi.

Baca Juga

"Berbagai tindakan dilakukan pemerintah untuk mempercepat pemulihan ekonomi. Mulai dari program kesehatan berupa program vaksinasi, hingga program ekonomi berupa regulasi ekonomi dan bantuan langsung untuk membantu mereka yang terdampak," kata Hasbi saat menyampaikan Resolusi Iconz Ke-6, Kamis (1/12/2022).

Hasbi mengatakan, program pemulihan tersebut memberikan efek positif terhadap pertumbuhan ekonomi, di mana selama tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat dengan tren positif hingga mencapai 3,69 persen. Namun demikian, beberapa indikator ekonomi belum menunjukkan kinerja yang membaik. Sebagai contoh, pertumbuhan konsumsi rumah tangga selama triwulan I tahun 2021 menunjukkan kontraksi sebesar 2,23 persen. Selama periode yang sama, 15,27 juta jam kerja karyawan dikurangi yang menyebabkan penurunan pendapatan. Hal ini berdampak pada meningkatnya angka kemiskinan.

Ia menjelaskan, upaya dan strategi lembaga zakat dalam pemulihan ekonomi untuk pertumbuhan sosial ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan harus digali lebih jauh dan dipublikasikan guna meningkatkan manfaat zakat untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, Iconz Ke-6 tahun 2022 bertujuan menjadi wadah bagi para praktisi, akademisi, dan profesional untuk mengembangkan strategi pengentasan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan melalui dana zakat.

"Diskusi dari Iconz Ke-6 tahun 2022 diharapkan dapat menjadi rekomendasi aplikatif pengelolaan zakat sehingga penghimpunan, pendistribusian dan pemberdayaan dana zakat dapat menciptakan ketangguhan di masyarakat khususnya mustahiq yang terdampak pandemi yang pada akhirnya dapat bermuara pada kesejahteraan masyarakat," ujar Hasbi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement