Ahad 04 Dec 2022 15:55 WIB

Cuan 142 Persen Sejak Awal Tahun, Begini Prospek Saham AMRT

AMRT menargetkan untuk membuka 1.000 gerai baru di tahun ini.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dinilai layak koleksi didukung prospek pertumbuhan kinerja yang masih terus berlanjut.
Foto: istimewa
Saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dinilai layak koleksi didukung prospek pertumbuhan kinerja yang masih terus berlanjut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dinilai layak koleksi didukung prospek pertumbuhan kinerja yang masih terus berlanjut. Analis Samuel Sekuritas Indonesia Pebe Peresia memproyeksi pembukaan gerai baru dan pertumbuhan penjualan online akan mendongkrak kinerja AMRT. 

"Kami meyakini kinerja positif AMRT akan berlanjut hingga akhir tahun 2022, dengan proyeksi pertumbuhan pendapatan dan laba bersih masing-masing mencapai 13,1 persen yoy dan 27,5 persen yoy," kata Pebe dalam risetnya dikutip pada Ahad (4/12/2022). 

Baca Juga

Menurut Pebe, AMRT menargetkan untuk membuka 1.000 gerai baru di tahun ini dengan lokasi mayoritas di luar Jawa. Pebe memperkirakan pertumbuhan gerai terbanyak akan dicatatkan oleh Alfamart mencapai 87 persen dari total gerai dan Alfamidi sekitar 10 persen. 

Tidak hanya melalui pembukaan gerai secara fisik, AMRT juga terus mengembangkan strategi digitalnya melalui sejumlah platform, di antaranya adalah Alfagift yang menargetkan konsumen akhir (B2C) dan Aksesmu yang menargetkan UMKM (B2B). Kontribusi penjualan online ke total pendapatan AMRT di 2022 diperkirakan mencapai 6 persen.

Per September 2022, pertumbuhan laba bersih AMRT mencapai 58,2 persen yoy. Walaupun secara kuartalan pendapatan kuartal III 2022 AMRT tercatat turun 2,9 persen, Pebe menilai hal tersebut wajar terjadi, mengingat pada umumnya kuartal II merupakan kuartal dengan penjualan tertinggi (high base) didukung oleh momen Lebaran.

Meski ada penurunan di kuartal III 2022, pendapatan AMRT secara akumulatif selama sembilan bulan pertama tetap sejalan dengan proyeksi Samuel Sekuritas Indonesia, dengan pertumbuhan 14,2 persen yoy dan kenaikan angka SSSG 9,5 persen yoy. Kinerja positif tersebut didorong oleh kenaikan penjualan segmen makanan.

AMRT juga berhasil mencatatkan pertumbuhan pada margin keuntungannya, baik OPM mencapai 54 bps yoy maupun NPM mencapai 68 bps yoy, salah satunya didorong oleh adanya penurunan rasio opex/sales menjadi 18,3 persen. Pertumbuhan margin tersebut mendorong laba bersih AMRT per September 2022 menjadi Rp 1,8 triliun sejalan dengan ekspektasi Samuel Sekuritas Indonesia.

Walaupun ada tantangan dari potensi kenaikan inflasi yang tinggi di tahun depan, Pebe memperkirakan AMRT akan mampu mempertahankan pertumbuhan kinerjanya seperti yang terjadi di masa lalu, didukung oleh fakta mayoritas produk yang dipasarkan AMRT adalah kebutuhan pokok.

Mempertimbangkan hal tersebut serta sejumlah katalis positif yang telah dipaparkan, Samuel Sekuritas Indonesia mempertahankan rekomendasi BUY untuk saham AMRT dengan target harga Rp 3.250. Meskipun secara PE terlihat premium, valuasi AMRT secara Price to Sales masih tergolong seimbang dengan peers di sektor ritel.

"Selain itu, kami menyukai AMRT karena ROE-nya sekitar 24 persen yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata peersnya, serta pertumbuhan pendapatannya yang stabil dengan CAGR 9,3 persen selama lima tahun terakhir," tutup Pebe. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement