REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ibnu Qayyim Al Jauziyah mengatakan, orang yang sudah meninggal dapat mengambil manfaat dari usaha orang yang masih hidup. Setidaknya ada dua, mereka orang yang meninggal itu akan dapat mengambil manfaat dari orang masih hidup.
"Hal ini didukung oleh kesepakatan Ahlus Sunnah, Fuqaha, ahli hadist dan tafsir," tulis Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam kitabnya "ROH".
Dua hal itu, pertama sesuatu yang menyebabkan orang yang sudah meninggal dapat mendapatkan manfaat itu ketika dia masih hidup.
Kedua doa orang orang muslim bagi dirinya, permohonan ampun yang mereka lakukan baginya, shodaqoh dan haji.
Ibnu Qayyim menyampaikan, terkait dua hal ini masih ada perbedaan pendapat, apakah yang sampai kepadanya itu pahala infaq atau pahala amal. Menurut jumhur, yang sampai kepadanya adalah pahala apa saja.
"Tetapi menurut sebagian mazhab Hanafi, yang sampai kepadanya adalah pahala infant," katanya.
Mereka saling berbeda pendapat tentang ibadah fisik seperti salat, puasa membaca Alquran dan dzikir. Menurut mazhab Al Imam Ahmad dan jumhur salaf, hal itu sampai kepadanya, yang juga merupakan pendapat sebagian rekan Abu Hanifah.
Al-Imam Ahmad menetapkan hal ini seperti disebutkan dengan riwayat Muhammad bin Yahya Al-Khakal, Dia berkata "Abu Abdullah pernah ditanya," seseorang melakukan sesuatu kebaikan, berupa salat atau sedekah atau lainnya, lalu dia membagi separuhnya untuk ayah atau ibunya."
Bagaimana hal ini? Dia menjawab. "Aku juga berharap seperti itu. "Atau Dia berkata shodaqoh atau apapun bisa sampai kepada orang yang sudah meninggal."
Dia juga pernah berkata, bacalah ayat kursi 3 kali, lalu bacalah Qul huwallahu Ahad Lalu ucapkanlah:
"Ya Allah sesungguhnya keutamaannya bagi ahli kubur."
Sedangkan yang masyhur dari Mazhab Imam Syafi'i dan Imam Malik, hal itu tidak sampai kepada orang yang meninggal. Sebagaian ahli bidah dari kalangan teolog mengatakan bahwa tidak ada sesuatupun yang sampai kepada orang yang sudah meninggal tidak pula dosa atau apapun.
Namun ada dalil tentang manfaat yang bisa diambil orang yang sudah meninggal karena sebab tertentu semasa ia masih hidup. Menurut golongan orang-orang menganggap pahala amal yang masih hidup sampai kepada orang yang sudah meninggal adalah riwayat Muslim di dalam shahihnya dari hadis Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda.
"Apabila anak adam mati, maka terputuslah segala amalnya, kecuali tiga perkara sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakan dia."
Pengecualian terhadap tiga perkara yang berasal dari amalnya ini menunjukkan bahwa hal-hal itu sampai kepadanya dan menjadi sebab sampai manfaat kepadanya. Di dalam sunah ibnu Majah dari hadis Abu Hurairah radhiyallahu Anhu Dia berkata Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda.
"Sesungguhnya di antara amal dan kebaikan-kebaikan yang sampai kepada orang mukmin setelah dia meninggal dunia hanyalah ilmu yang pernah diajarkan dan sebarkan, atau anak shalih yang dia tinggalkan, atau mushaf yang dia wariskan, atau masjid yang dia bangun, atau rumah yang dia bangun untuk Ibnu Sabil, atau sungai yang digali, atau sadaqah yang dia keluarkan dari hartanya untuk kesehatannya dan hidupnya yang semuanya sampai kepadanya setelah dia meninggal dunia."