REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah secara penuh menjamin dan memastikan ketersediaan pangan masyarakat secara berkelanjutan. Untuk menjaga hal tersebut, stok dan kesiapan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) harus dijaga dan dipenuhi ketersediaannya.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi, usai menghadiri Sidang Kabinet Paripurna, Selasa, (6/12/2022), di Istana Negara, Jakarta.
Menurutnya, stok CPP saat ini, khususnya beras, berada di posisi yang perlu ditop-up sebagai instrumen stabilisasi gejolak harga dan untuk mengantisipasi kondisi darurat.
Sebagai upaya mengamankan stok Cadangan Beras, Pemerintah akan siapkan 200 ribu ton beras komersial di luar negeri alias impor yang sewaktu-waktu dapat dibawa ke Indonesia.