Kamis 08 Dec 2022 22:14 WIB

Calon Menteri Keuangan Israel akan Adopsi Prinsip Ekonomi Taurat, Ini Alasannya  

Israel akan mengadopsi prinsip ekonomi Taurat dalam pengelolaan ekonomi negara

Rep: Alkhaledi Kurnialam / Red: Nashih Nashrullah
Calon Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich (tengah) mengatakan Israel akan mengadopsi prinsip ekonomi Taurat dalam pengelolaan ekonomi negara
Foto: AP/Sebastian Scheiner
Calon Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich (tengah) mengatakan Israel akan mengadopsi prinsip ekonomi Taurat dalam pengelolaan ekonomi negara

REPUBLIKA.CO.ID, TELAVIV–Menteri Keuangan Israel yang akan dilantik, Bezalel Smotrich, mengklaim akan menggunakan strategi ekonomi yang sesuai dengan keyakinan agamanya yang tercantum dalam Taurat. 

Dia menyebut akan menggunakan ide itu selama menjabat agar membantu negara menjadi makmur.

Baca Juga

Bezalel Smotrich yang juga Kepala partai Zionisme Religius sayap kanan mengatakan, sebagai Menteri Keuangan dia akan mempelajari jauh ke dalam cara kerja ekonomi. 

Tapi dia menekankan akan menggunakan ajaran Taurat dan menyebut bahwa menaati Tuhan membawa kemakmuran.

Dilansir dari Al Arabiya, Kamis (8/12/2022), Smotrich ditunjuk Perdana Menteri terpilih Benjamin Netanyahu untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan selama dua tahun. Dia kemudian akan digantikan Aryeh Deri, yang mengepalai Partai ultra-Ortodoks.

Netanyahu pada Kamis mengamankan mayoritas parlemen setelah kemenangan pemilihan 1 November, tetapi masih harus menyelesaikan perjanjian koalisi. Sampai dia melakukannya, pemerintah sementara tetap menjabat.

Smotrich lebih dikenal dengan politik garis kerasnya daripada pandangan ekonominya, yang menurut platform partainya, konservatif secara fiskal. Dia berbicara tentang pendekatannya dalam sebuah wawancara dengan majalah ultra-Ortodoks, Mishpacha. Kutipan dari wawancara tersebut disiarkan Channel 12 Israel.

“Mereka mencoba banyak teori ekonomi, kan? Mereka mencoba kapitalisme, mereka mencoba sosialisme. Ada satu hal yang tidak mereka coba yaitu jika Anda patuh," kata Smotrich, mengacu pada kitab suci Yahudi yang mengajak orang untuk mengikuti kehendak Tuhan.

Smotrich mengatakan mereka yang beriman, termasuk dirinya sendiri, percaya bahwa, semakin banyak Israel mempromosikan lebih banyak Taurat, lebih banyak Yudaisme, lebih banyak perintah untuk menetap di tanah, lebih banyak kebaikan dan solidaritas, maka Tuhan akan memberi mereka kelimpahan yang besar.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement