Jumat 09 Dec 2022 22:14 WIB

Sekolah Diliburkan Akibat Udara Tercemar di Sri Lanka

Udara tercemar dari negara tetangga India memperparah masalah polusi.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Polusi udara. Ilustrasi
Foto: Dailymail
Polusi udara. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KOLOMBO -- Sekolah-sekolah di seluruh Sri Lanka ditutup pada Jumat (9/12/2022). Pejabat kesehatan dan lingkungan mengatakan, kualitas udara di sebagian besar negara kepulauan itu tidak sehat karena kondisi cuaca ekstrem.

Udara tercemar dari negara tetangga India memperparah masalah polusi. Kondisi ini ditambah dengan badai di Teluk Benggala memicu hujan lebat dan angin kencang melintasi Sri Lanka dalam beberapa hari terakhir.

Baca Juga

Kabut menyelimuti ibu kota, Kolombo, dan bagian lain negara itu, dengan tingkat partikel halus di udara mencapai tingkat yang tidak sehat. "Polusi saat ini muncul karena kombinasi polutan udara lokal dan polusi udara lintas batas,” kata  badan negara yang terlibat dalam pemantauan lingkungan dan manajemen risiko National Building Research Organization.

"Kondisi ini dapat dilihat di seluruh bagian Sri Lanka dan cenderung menimbulkan masalah kesehatan," ujar badan itu.

Dirjen Pelayanan Kesehatan Asela Gunawardena mengatakan, kondisi tersebut akan berlanjut selama dua minggu ke depan. Dia menyarankan masyarakat untuk membatasi jumlah waktu yang dihabiskan di luar ruangan dan memakai masker saat berada di luar untuk meminimalkan risiko kesehatan.

Sebanyak dua orang meninggal dan dua lainnya luka-luka saat hujan lebat dan angin menerpa banyak bagian Sri Lanka dalam dua hari terakhir. Puluhan rumah rusak akibat tertimpa pohon dan beberapa jalan ditutup.

Departemen Meteorologi mengatakan pada Jumat, badai siklon yang parah terjadi di Teluk Benggala, sekitar 230 kilometer timur laut Sri Lanka. Badai ini kemungkinan akan bergerak menuju India. D

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement