Ahad 11 Dec 2022 17:31 WIB

Harumnya Roti yang Diproduksi dari Balik Jeruji Besi

Warga binaan pemasyarakatan perempuan Lapas kelas IIB Indramayu mahir membuat roti

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Christiyaningsih
Warga binaan menyelesaikan pembuatan roti di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Indramayu, Jawa Barat, Kamis (8/12/2022). Lapas Kelas IIB Indramayu memberikan keterampilan membuat berbagai macam roti kepada warga binaan pemasyarakatan (WBP) perempuan yang bertujuan untuk melatih keterampilan dan kemandirian agar mereka dapat membuka usaha sendiri setelah menyelesaikan masa hukuman.
Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Warga binaan menyelesaikan pembuatan roti di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Indramayu, Jawa Barat, Kamis (8/12/2022). Lapas Kelas IIB Indramayu memberikan keterampilan membuat berbagai macam roti kepada warga binaan pemasyarakatan (WBP) perempuan yang bertujuan untuk melatih keterampilan dan kemandirian agar mereka dapat membuka usaha sendiri setelah menyelesaikan masa hukuman.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Para warga binaan pemasyarakatan (WBP) perempuan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIB Kabupaten Indramayu kini memiliki kesibukan baru. Mereka kini disibukkan membuat roti dengan aneka rasa.

Produksi roti yang dibuat oleh para WBP perempuan itu pun memiliki rasa dan kualitas yang tidak kalah dengan roti buatan pabrik. Tekstur roti yang lembut dan rasanya yang enak membuat siapa pun yang memakannya bisa ketagihan.

Baca Juga

Untuk memproduksi roti itu, Lapas Indramayu menyediakan berbagai peralatan yang dibutuhkan. Fasilitas yang disediakan termasuk bahan-bahan pembuat roti seperti tepung terigu, telur, mentega, dan lainnya.

Pihak Lapas Indramayu juga mendatangkan pelatih khusus yang bertugas mengajari para warga binaan perempuan cara membuat roti. Aktivitas pembuatan roti di balik jeruji besi itu dilakukan sejak sepekan terakhir.

Roti yang diproduksi para WBP perempuan bisa mencapai 100 potong per hari. Roti itu kemudian dititipkan di warung-warung sekitar Lapas Indramayu.

Kepala Lapas (Kalapas) kelas IIB Kabupaten Indramayu Beni Hidayat menjelaskan pembuatan roti itu merupakan salah satu program pembinaan kemandirian yang dilaksanakan di Lapas Indramayu. Kegiatan tersebut diperuntukkan khusus bagi warga binaan perempuan.

Tujuannya adalah untuk menyiapkan warga binaan setelah nanti selesai menjalani masa hukuman. Dengan demikian, mereka mampu hidup mandiri dengan keterampilan yang telah diberikan di dalam lapas. "Ini sebagai bekal mereka setelah keluar dari sini. Mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat dijadikan pekerjaan ataupun wirausaha," terang Beni belum lama ini.

Beni menyebut sementara ini roti buatan warga binaan masih dipasarkan di sekitar lingkungan lapas. Namun ke depan, pihaknya akan melengkapi berbagai perizinan dari pihak terkait agar roti buatan warga binaan lapas Indramayu dapat dipasarkan secara lebih luas.

"Kalau sudah dilengkapi dengan izin-izin dari pihak terkait, pemasaran roti produksi warga binaan bisa lebih luas. Apalagi rasanya tidak kalah dengan roti lainnya," kata Beni.

Salah seorang warga binaan perempuan Lapas Indramayu, Wiwin (29), mengaku senang bisa mengikuti pelatihan produksi roti tersebut. Selain bisa mengusir rasa jenuh di dalam lapas, dia juga kini memiliki pengetahuan dan keterampilan cara membuat roti.

Wiwin berencana akan menerapkan ilmu pembuatan roti setelah nanti bebas dari penjara. Dia mengaku ingin menjalankan usaha tersebut untuk bekal hidupnya kelak. "Saya merasa senang sekali. Dan nanti kalau sudah bebas, saya rencananya mau membuat usaha roti seperti ini," jelas Wiwin.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement