Senin 12 Dec 2022 20:05 WIB

Pemkot Surabaya Diminta Siapkan Strategi Pacu Masuknya Investasi

Berbagai terobosan bisa dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya

Pembangunan Terminal Peti Kemas berlangsung di Pelabuhan Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (3/6). PT Pelindo III menargetkan Terminal Teluk Lamong yang memiliki nilai investasi Rp3,5 triliun tersebut dapat beroperasi pada pertengahan 2014 ini.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Pembangunan Terminal Peti Kemas berlangsung di Pelabuhan Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (3/6). PT Pelindo III menargetkan Terminal Teluk Lamong yang memiliki nilai investasi Rp3,5 triliun tersebut dapat beroperasi pada pertengahan 2014 ini.

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA-- Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota setempat menyiapkan langkah-langkah strategis untuk memacu masuknya investasi baik dari dalam negeri maupun manca negara menyambut tahun 2023.

"Ini penting dilakukan karena menjadi salah satu kunci pertumbuhan ekonomi di Surabaya," kata Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno di Surabaya, Senin.

Baca Juga

Menurut dia, berbagai terobosan bisa dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya diantaranya dengan memberikan kesempatan dan kemudahan kepada para pengusaha, baik itu pelaku usaha mikro, atau UMKM, untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya.

Selain itu, lanjut dia, sistem digital berkaitan dengan usaha ekonomi, yang selama ini sudah di bangun oleh Pemkot Surabaya harus terus disempurnakan, seperti halnya sistem Online Single Submission (OSS). "Ini untuk meningkatkan kecepatan sekaligus menyederhanakan pengurusan izin investasi," ujar dia

Selain itu, lanjut dia, Pemkot Surabaya juga diminta menjaga stabilitas keamanan, dan iklim usaha yang baik untuk mengundang datangnya investasi. "Kami berharap target investasi masuk ke Surabaya oleh pemkot bisa ditingkatkan di tahun 2023, dari capaian realisasi tahun 2022," ujar Anas.

Anas kembali menjelaskan, investasi mempunyai peran penting dalam pemulihan ekonomi, pertama, investasi ini memiliki korelasi positif terhadap pembangunan infrastruktur.

Produk Domestik Bruto (PDB) yang naik, kata dia, akan mendukung upaya pembangunan dari pemerintah, sementara pemerintah pun akan lebih giat membangun infrastruktur guna menyokong dan menarik investor.

Kedua, kata dia, investasi ini juga akan menumbuhkan iklim bisnis. Semakin banyak investasi atau penanaman modal yang dilakukan, maka akan semakin banyak pula bisnis-bisnis baru yang bermunculan seperti UMKM, dan beberapa sektor bisnis lainnya," ujarnya.

Anas menambahkan, dengan banyaknya bisnis yang bermunculan akan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan, yang tentunya akan mendukung pertumbuhan daya beli beli masyarakat.

Presiden RI Joko Widodo sebelumnya saat menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) di Jakarta pada (30/11/2022), berpesan kepada Kementerian, Gubernur, Bupati dan Wali Kota jangan mempersulit dunia usaha, mengganggu capital flow, dan arus modal masuk dalam rangka investasi. Karena menjadi salah satu kunci pertumbuhan ekonomi.

 

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement