Selasa 13 Dec 2022 13:59 WIB

Tidur Lagi Setelah Alarm Bunyi Bisa Jadi Penanda Kondisi Ini

Terbiasa menggeser alarm buruk bagi kesehatan.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Bangun tanpa mematikan alarm berulang. Kebiasaan menekan tombol tunda adalah tanda kelelahan kronis.
Foto: Republika.co.id
Bangun tanpa mematikan alarm berulang. Kebiasaan menekan tombol tunda adalah tanda kelelahan kronis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang tidak langsung bangun dengan penuh kesadaran saat alarm berbunyi di pagi hari. Ada saja yang menekan tombol tunda alarm (snooze) demi mendapat waktu tidur ekstra.

Ternyata, menurut studi ilmiah, mencoba tidur kembali selama beberapa menit setelah terjaga di pagi hari bisa menjadi penanda kondisi kelelahan kronis.  Hal itu terungkap dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Sleep.

Baca Juga

Tim periset mempelajari kondisi 450 orang peserta yang memiliki pekerjaan penuh waktu. Peserta diminta mengisi survei harian dan kuesioner tentang informasi demografis dasar, serta kepribadian dan suasana hati.

Untuk mendapat data yang akurat, peserta studi juga diminta memakai perangkat yang mengukur durasi tidur dan detak jantung di malam hari, serta menghitung jumlah langkah saat beraktivitas di siang hari. Hasilnya, 57 persen peserta digolongkan sebagai orang yang kerap menekan tombol tunda alarm.

Temuan studi juga mengungkap bahwa kaum hawa 50 persen lebih mungkin untuk tidur kembali dibandingkan pria. Para peneliti dari University of Notre Dame di Amerika Serikat mengatakan kebiasaan menekan tombol tunda adalah tanda kelelahan kronis.

Penulis utama studi, Stephen Mattingly, menjelaskan bahwa penelitiannya meninjau data tentang tidur, stres, serta perilaku terkait. Lembaga medis umumnya tidak menyarankan penggunaan tombol tunda alarm, tetapi belum ada data akurat mengenai alasannya.

"Kami sekarang memiliki data untuk membuktikan seberapa umum itu, dan masih banyak yang tidak kami ketahui. Begitu banyak orang yang ingin kembali tertidur karena begitu banyak orang yang kelelahan kronis," kata Mattingly.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement