Rabu 14 Dec 2022 02:57 WIB

Menko PMK : Jadikan Waspada Bencana Sebagai Gaya Hidup

Menko PMK sebut angka kebencanaan Indonesia meningkat tiap tahun

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Bayu Hermawan
Menko PMK Muhadjir Effendy
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Menko PMK Muhadjir Effendy

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Bencana makin menjadi bagian keseharian masyarakat Indonesia. Menurut data BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), kejadian bencana tahun 2021 mengalami peningkatan sebesar 16 persen dibandingkan kejadian bencana tahun 2020, begitu pula dengan masyarakat yang terdampak dan mengungsi mengalami peningkatan sebesar 12 persen. Tercatat 3.350 kejadian bencana alam telah terjadi di Indonesia hingga 12 Desember 2022.

Kejadian bencana alam yang medominasi adalah bencana cuaca ekstrem, banjir, dan tanah longsor. Bencana alam tersebut telah menimbulkan korban meninggal dunia 565 jiwa, hilang 43 jiwa, 8.703 luka-luka dan terdampak serta lebih dari 5 juta jiwa mengungsi.

Baca Juga

"Kondisi ini tentunya menjadi refleksi, bahwa masih diperlukan sikap siaga dan waspada menghadapi ketidakpastian sangatlah penting," kata Menko PMK saat memberi arahan pada Seminar Nasional PASTI (Paguyupan Alumni Sesko TNI) bersama BNPB di Flores Ballroom A-B. Hotel Borobudur Jakarta, (13/12/2022).

Menurut Menko PMK, Indonesia sudah menghadapi banyak tantangan, salah satunya disebabkan posisi geografi dan geologi Indonesia sebagai kawasan rawan bencana. Sebanyak 95 persen merupakan bencana hidrometeorologi yang disebabkan dinamika iklim dan perubahannya, seperti puting beliung, banjir, longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan. Indonesia juga memiliki potensi risiko bencana geologi seperti gempa tektonik, likuifaksi, tsunami dan erupsi vulkanik sangat besar.