REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Jelang penghujung tahun 2022, PT Pertamina EP (PEP) Jatibarang Field berhasil menorehkan kinerja unggul tambahkan produksi migas melalui pengeboran sumur ABG-017 yang berlokasi di Kabupaten Indramayu.
Dibor menggunakan Rig PDSI #40.3/DS1500-E dengan performa Zero Non Productive Time (NPT) Rig, pengeboran itu berhasil melebihi target. Yakni, yang semula diprediksikan menghasilkan 350 BOPD minyak bumi, aktual produksinya hingga 549 BOPD atau tercapai sebesar 157 persen dari target.
General Manager Pertamina EP Zona 7, Andri Haribowo, menjelaskan, sumur ABG-017 mulai dibor pada 23 Oktober 2022 hingga mencapai kedalaman akhir 2.192 meter Measured Depth (mMD). Pengeboran itu berhasil diselesaikan empat hari lebih cepat dari target waktu yang ditentukan, yakni 11 Desember 2022.
Percepatan waktu pengeboran ini berdampak positif terhadap realisasi biaya menjadi lebih efisien dari yang direncanakan. Proses pengeboran itu juga aman dari catatan insiden maupun kecelakaan kerja.
"Untuk mendukung pencapaian target produksi, Pertamina EP yang mengelola wilayah kerja migas di Jawa Barat telah melakukan kegiatan pengeboran 20 sumur selama tahun 2022," ujar Andri, Kamis (15/12).
Dari 20 sumur itu, sebanyak 19 sumur di antaranya merupakan sumur pengembangan dan satu sumur eksplorasi. Keberhasilan tersebut merupakan tren positif dalam peningkatan produksi migas, khususnya di PEP Jatibarang Field.
"Semoga tren keberhasilan serupa juga diikuti di lapangan yang lain," tukas Andri.
Sebelumnya, PEP area Jawa Barat berhasil membuktikan adanya sumber daya migas baru melalui pengeboran sumur eksplorasi BJK-001 di Kabupaten Indramayu. Adapun perolehan rate gasnya sebesar 4.4 Juta Standar Kaki Kubik per Hari (MMSCFD) dan rate condensate mencapai 42.1 Barel Kondensat Per Hari (BCPD).
Optimasi produksi migas melalui terobosan terkini pun turut diimplementasikan. Salah satunya, teknologi Enhance Oil Recovery (EOR) dengan memanfaatkan emisi karbondioksida sebagai media injeksi di sumur JTB-161.
Tak hanya mengoptimalkan potensi sumur, PEP Jatibarang Field juga sekaligus berkontribusi mengurangi emisi gas buang CO2. Dengan demikian, turut mengkampanyekan energi yang ramah lingkungan.
Sementara itu, mengacu data kinerja operasional produksi PEP area Jawa Barat year to date, hingga akhir November 2022, tercatat angka produksi minyak bumi mencapai 13.726 BPOD dan gas bumi sebesar 242 MMSCFD.
Direktur Utama Pertamina EP, Wisnu Hindadari, menyatakan, pihaknya akan memastikan eksekusi pengeboran baik sumur eksplorasi maupun sumur pengembangan dapat dijalankan dengan menerapkan prinsip On Time, On Budget, On Scope, On Return (OTOBOSOR).
Pertamina EP akan terus menjalankan operasi migas yang handal dan mengutamakan aspek keselamatan sehingga dapat memberikan kontribusi secara signifikan bagi negeri," tandas Wisnu.