REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Sebanyak 16 orang tewas akibat bencana tanah longsor yang terjadi di sebuah bumi perkemahan di daerah Batang Kali, Selangor, Malaysia, Jumat (16/12/2022) dini hari.
Berdasarkan data Kepolisian Kerajaan Malaysia, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (NADMA) Malaysia menyebutkan hingga pada pukul 13.00 waktu setempat, dari total 94 korban bencana tanah longsor tersebut sebanyak 61 orang selamat, 16 orang meninggal dunia, dan 17 orang masih dalam upaya pencarian dan penyelamatan.
Lokasi peristiwa kejadian disebutkan berada di sekitar kawasan bumi perkemahan yang berdekatan dengan sebuah perkebunan organik di Gontong Jaya, Batang Kali, Selangor, Malaysia. Sedangkan tinggi longsoran diperkirakan mencapai 30 meter dengan luasan sekitar 0,4 hektare (ha).
Sebanyak 15 agensi terlibat dalam upaya pencarian dan penyelamatan di lokasi bencana.
Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim telah mendapat informasi dari Menteri Pembangunan Pemerintah Daerah, Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim dan Menteri Besar Selangor mengenai misi pencarian dan penyelamatan di lokasi bencana.
Ia memerintahkan agar misi pencarian dan penyelamatan dilakukan dengan cermat dan sistematis oleh semua instansi pemerintah.
Dalam keterangan tertulisnya itu, Anwar juga menyarankan agar menteri terkait yang akan turun ke lokasi bencana berupaya tidak mengganggu operasi pencarian dan penyelamatan yang sedang berlangsung.
PM Anwar Ibrahim meminta masyarakat Malaysia untuk berdoa agar misi pencarian dan penyelamatan dapat dipermudah dan mengatakan dirinya akan turun ke lokasi malam nanti.
Kordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya Kedutaan Besar RI Kuala Lumpur Yoshi Iskandar mengatakan hingga siang ini tidak menerima informasi bahwa ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam bencana tanah longsor tersebut.
KBRI Kuala Lumpur masih terus berkoordinasi dengan Pusat Pengendalian Bencana Nasional (NDCC) untuk memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban.