REPUBLIKA.CO.ID, JEPARA — Para santri lulusan Ma’had Aly atau pendidikan pesantren jenjang perguruan tinggi tidak perlu ragu bahkan khawatir ijazahnya ‘tidak laku’. Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menegaskan, lulusan Ma’had Aly juga setara dengan sarjana.
Sehingga bisa bekerja di mana saja dan bagi yang ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi peluangnya juga sangat terbuka. “Lulusan Ma’had Aly juga bisa bekerja di lngkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah,” ungkapnya, saat menghadiri wisuda pedana Ma'had Aly Pondok Pesantren (Ponpes) Roudlotul Mubtadiin, Desa Balekambang, Kabupaten Jepara, Ahad (18/12).
Dalam kesempatan ini, wagub juga menambahkan para lulusan Ma'had Aly kualitasnya tidak kalah dengan lukusan pendidikan tinggi formal. “Saya yakin, anda sekalian juga bisa ikut andil dalam tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkungan pemprov Jawa Tengah atau di seleksi yang dilakukan oleh satuan kerja.
Karena sudah banyak, dari pondok pesantren --yang saat ini-- telah diterima dan bekerja di lingkungan Pemprov Jawa Tengah, muai dari yang berprofesi ebagai guru, maupun staf Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Taj Yasin juga mengimbau, masyarakat agar memilih Ma'had Aly yang telah terdaftar di Kementerian Agama (Kemenag) RI. Sehingga, lanjutnya, almamater Ma'had Aly sudah dikenali oleh negara saat hendak mengikuti seleksi CPNS yang digelar pemprov maupun Kementerian Agama (Kemenag).
Wagub juga menyampaikan pernah mendengar kabar tentang ditolaknya ijazah dari ponpes, pada saat pendaftaran CPNS. Setelah kabar tersebut ditelusuri, ternyata ponpesnya belum terdaftar di Kemenag RI, sehingga ijazahnya dianggap tidak sah karena belum masuk dalam data Education Management Information System (EMIS).
Oleh karena itu, kepada para mahasantri atau alumni Ma'had Aly, Taj Yasin meminta agar terus belajar dengan khidmat. Sebab dengan makin banyaknya mahasantri yang terus mempelajari agama dengan teliti di jenjang yang lebih tinggi, maka ilmu- ilmu yang dihasilkan akan dapat berguna bagi masyarakat luas.
Menurut wagub, di Ma'had Aly sebenarnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan S1 jurusan Syariah. Karena di Ma'had Aly itu tidak sekedar ‘menyajikan’, tetapi juga ‘mengupas’.
Misalnya terkait dengan telaah keabsahan hadist, sanadnya, rawinya dan juga keabsahan matannya. “Termasuk juga meneliti ‘pertemuan’ antara satu rawi dengan rawi lainnya,” tandas wagub.
Sementara itu, pada wisuda perdana kali ini, Ma’had Aly ponpes Roudlotul Mubtadiin, Balekambang mewisuda sebanyak 17 mahasantri. Para wisudawan telah menyelesaikan pendidikan dan penyususnan skripsi setelah delapan semester belajar ilmu agama.