Ahad 18 Dec 2022 20:05 WIB

Gus Mus Ungkap Kiai Pertama yang Lakukan Pembaruan di Tubuh NU

KH Mahfudz Shiddiq adalah sosok kiai yang lakukan pembaruan di NU

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Penyair yang juga pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin Leteh Rembang, Jateng, KH Mustofa Bisri (Gus Mus) mengungkapkan KH Mahfudz Shiddiq adalah sosok kiai yang lakukan pembaruan di internal tubuh NU
Foto: Antara/Zarqoni Maksum
Penyair yang juga pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin Leteh Rembang, Jateng, KH Mustofa Bisri (Gus Mus) mengungkapkan KH Mahfudz Shiddiq adalah sosok kiai yang lakukan pembaruan di internal tubuh NU

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengasuh Pondok Pesantren Raudlotut Tholibin Rembang, KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus mengungkapkan sosok kiai yang pertama kali melakukan pembaruan di organisasi NU. 

Hal ini disampaikan Gus Mus saat tausiyah di acara Haul Gus dur ke-13 yang digelar Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (17/12/2022) malam.

Baca Juga

Menurut Gus Mus, yang pertama kali melakukan pembaruan di tubuh adalah KH Mahfudz Shiddiq yang memimpin NU saat usianya masih 30 tahun. KH Mahfudz Siddiq menduduki posisi Ketua PBNU periode 1937-1946.

“Kalau malam ini temanya Pembaruan NU, pembaharuan pertama menurut saya dilakukan KH Mahfudz Shiddiq. Beliau itu autodidak. Beliau organisatoris, tapi enggak tahu darimana dia belajar organisasi. NU rapi itu zaman KH Mahfudz Shiddiq,” kata Gus Mus.  

Bahkan, tambah dia, pada masa kepemimpinan KH Mahfudz Shiddiq ini, NU pernah memiliki dua penerbitan, yaitu Berita NU dan Suara NU. “Punya dua penerbitan yang tidak mati-mati sampai Kiai Mahfudz wafat, Berita NU dan Suara NU. Berita NU untuk intern NU, Suara NU untuk keluar,” ujar Gus Mus.

Tidak hanya itu, menurut Gus Mus, kiai  kelahiran Jember tahun 1907 itu juga pernah membuat sebuah gerakan bernama Mabadi Khaira Ummah. Menurut Gus Mus, itu adalah sebuah gerakan ekonomi. 

 “Yang fenomenal, Kiai Mahfudz mempunyai gerakan Mabadi Khaira Ummah, prinsip-prinsip umat terbaik,” ucap Gus Mus.

“Itu orang belakangan menyangka itu gerakan moral, padahal tidak, itu gerakan ekonomi,” imbuhnya.

Setelah bertahun-tahun kemudian, tambah dia, barulah Gus Dur muncul dan melakukan pembaharuan di kalangan NU. 

Menurut dia, Gus Dur juga pernah membuat sebuah perkumpulan yang bernama Pencinta NU. Dalam perkumpulan ini, Gus Dur banyak membahas tentang alasan para kiai dulu mendirikan NU.

“Kiai-kiai dulu itu sudah enak-enak di pesantren kok bikin Jamiyah NU itu untuk apa? Dipikir dan dibahas itu, ketemu di mana-mana dibahas,” jelas Gus Mus.

Untuk diketahui, Haul ke-13 Gus Dur kali ini mengangkat tema ‘Gus Dur dan Pembaharuan NU’. Hal ini karena terkait dengan peringatan Harlah 1 Abad Hijriyah NU yang bertepatan 16 Rajab Tahun Hijriyah mendatang.   

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement