Senin 19 Dec 2022 18:41 WIB

24 Terduga Teroris Diamankan Terkait Bom Astana Anyar

Kepolisian dan Densus 88 terus memetakan potensi ancaman teroris.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indira Rezkisari
Unit Penjinak Bom (Jibom) Sat Brimob Polda Jabar bersama Inafis melakukan penggeledahan di salah satu halaman indekos di Jalan Waas, Batununggal, Kota Bandung, Selasa (13/12/2022). Penggeledahan lanjutan di indekos tersebut merupakan pemeriksaan dan pengembangan dari peristiwa ledakan bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar yang terjadi pada Rabu (7/12/2022). Republika/Abdan Syakura
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Unit Penjinak Bom (Jibom) Sat Brimob Polda Jabar bersama Inafis melakukan penggeledahan di salah satu halaman indekos di Jalan Waas, Batununggal, Kota Bandung, Selasa (13/12/2022). Penggeledahan lanjutan di indekos tersebut merupakan pemeriksaan dan pengembangan dari peristiwa ledakan bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar yang terjadi pada Rabu (7/12/2022). Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, kepolisian terus meningkatkan kewaspadaan menjelang libur Natal dan tahun baru. Listyo menyebut, pascaperistiwa bom yang terjadi di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, kepolisian terus melakukan pengembangan.

Sebanyak 24 terduga teroris pun telah diamankan. Yakni 6 orang dari Jawa Barat, 7 orang dari Jawa Tengah, dan 11 orang dari Sumatra Utara.

Baca Juga

“Pascaperistiwa bom yang terjadi di Astana Anyar kemarin, sampai saat ini kita sudah melakukan kegiatan pengamanan dan pengembangan. Sebanyak 6 orang kita amankan dari wilayah Jawa Barat, 7 orang dari wilayah Jawa Tengah, dan 11 orang dari wilayah Sumatera Utara,” kata Listyo saat memberikan keterangannya di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (19/12/2022).

Listyo menyampaikan, kepolisian dan Densus 88 telah memetakan potensi ancaman teroris. Ia pun meminta seluruh jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan dan bekerja sama dengan berbagai organisasi kemasyarakatan serta mantan narapidana terorisme untuk memberikan sosialisasi.

“Tentunya seluruh pergerakan kita lakukan pemantauan secara maksimal,” ucapnya.

Ia mengatakan, pengamanan juga dilakukan di tempat-tempat ibadah dengan menyiapkan pola strerilisasi sebelum ibadah dimulai. Selain itu, juga disiapkan mesin X-Ray hingga anjing pelacak di tempat-tempat ibadah tertentu untuk mengurangi risiko ancaman keamanan.

“Untuk yang lain, Densus, BIN, kemudian teman-teman dari TNI BAIS terus berkoodinasi untuk memastikan seluruh pergerakan bisa terbangun,” jelas Listyo.

Sebelumnya, Listyo menyampaikan akan menerjunkan sekitar 166.791 personel gabungan untuk mengamankan libur Nataru. Personel gabungan yang dilibatkan itu terdiri dari 101 ribu personel Polri, 23 ribu personel TNI, dan sisanya dari seluruh stakeholder terkait.

“Sehingga diharapkan semuanya ini bisa memberikan bantuan dengan tupoksinya masing-masing sehingga seluruh rangkaian bisa berjalan dengan baik,” ujar Listyo.

Listyo menyebut, terdapat sekitar 56.636 obyek yang akan diamankan, terdiri dari gereja, pusat belanja, terminal, stasiun kereta, pelabuhan, bandara, objek wisata, dan juga kegiatan perayaan tahun baru. Pihaknya juga akan mendirikan 2.629 posko yang terdiri dari posko pengamanan, posko pelayanan, dan posko terpadu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement