REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- AirNav Indonesia memastikan akan mengantisipasi peningkatan trafik penerbangan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022/2023. Direktur Utama AirNav Indonesia Polana B Pramesti memastikan siap menjaga kelancaran layanan navigasi penerbangan pada angkutan Nataru tahun ini.
“Kami dapat memastikan bahwa layanan navigasi penerbangan di seluruh ruang udara Indonesia saat ini dalam kondisi prima dan siap mengantisipasi peningkatan pergerakan pesawat udara pada periode angkutan Nataru 2022/2023,” kata Polana dalam pernyataan tertulisnya, Senin (19/12/2022) malam.
Dia menjelaskan, AirNav Indonesia membuka posko di 52 lokasi kantor cabang dan kantor pusat. Selain itu juga menempatkan petugas di Posko Terpadu Kementerian Perhubungan untuk mendukung pemantauan dan pengendalian pelayanan navigasi penerbangan Nataru 2022/2023.
Polana memastikan, operasional layanan navigasi penerbangan di seluruh cabang AirNav Indonesia selama periode Nataru akan mengikuti operasional bandara. “AirNav Indonesia terbuka untuk kemungkinan perpanjangan jam operasi bandara maupun penambahan penerbangan selama periode Nataru ini,” ucap Polana.
Polana memastikan pengecekan terhadap fasilitas dan peralatan navigasi penerbangan dilakukan secara berkala. Pengawasan flight plan dan fleksibilitas slot penerbangan dapat diakses melalui aplikasi berbasis daring yaitu web flight plan dan aplikasi CHRONOS. Publikasi informasi aeronautika berupa notice to airmen (NOTAM) dan ASHTAM (gunung berapi) juga telah disiagakan bila ada kondisi darurat.
“Begitu juga kepada petugas posko monitoring dan petugas operasional, harus selalu menerapkan protokol kesehatan selama bertugas dengan tepap memperhatikan peraturan keselamatan penerbangan yang berlaku,” jelas Polana.
Selain memastikan kesiapan personel dan peralatan, Polana menegaskan telah menyiapkan langkah antisipasi terhadap potensi gangguan keselamatan perbangan yang muncul selama angkutan Nataru. AirNav menyiapkan contingency plan untuk seluruh potensi gangguan keselamatan yang mungkin muncul mulai dari keadaan cuaca buruk, erupsi gunung berapi, dan gangguan keselamatan lainnya.