REPUBLIKA.CO.ID,LABUHAN BATU SELATAN -- Hingga saat ini beras masih menjadi salahsatu pangan yang rutin dikonsumsi masyarakat Indonesia. Sehingga, setiap warga melakukan berbagai kegiatan untuk senantiasa menjaga ketersediaanya.
Begitupun para dai dan Guru Quran yang ada di berbagai pelosok Sumatera Utara yang tengah berjuang membina masyarakat, sehari-harinya juga membutuhkan beras sebagaimana warga pada umumnya. Namun, mereka lebih kerap terkendala karena sumber nafkah yang tidak stabil.
Memahami kondisi ini, BMH memberikan perhatian dengan menyalurkan beras kepada dai dan guru Quran di Desa Sabungan, Kecamatan Sungai Kanan, Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Bulan ini secara simbolik, beras tersebut disalurkan kepada Ustadz Abdullah Sebayang SPd. sebanyak 10 karung, Ahad (18/12/2022).
Ini sebagai upaya membantu para dai dalam memenuhi kebutuhan dapur hariannya. Selain itu, membantu mengurangi pengeluaran agar dapat dipergunakan untuk kebutuhan penting lainnya.
“Kami berharap, mudah-mudahan bisa membantu kebutuhan mereka,” tutur Osman Ali, Kadiv Program Pendayagunaan BMH Perwakilan Sumatera Utara.
Ia mengutarakan, seluruh penerima manfaat memang kondisinya sangat memerlukan bantuan. Selain dari segi keuangan yang minim, mereka banyak menghabiskan waktu untuk menggerakkan kegiatan dakwah dan pembinaan kepada masyarakat dan membangun pesantren yatim dhuafa sehingga sangat layak untuk didukung.
Ia berharap agar para donatur BMH senantiasa mendapat kiriman pahala melalui beras yang dinikmati manfaatnya oleh para dai dan guru Quran yang telah menerima bantuan.
Saat ini setidaknya ada 15 dai / guru Quran di Sumut yang mesti mendapat bantuan, baik beras maupun tunjangan hidup secara rutin. “Kebaikan dari donasi zakat dan sedekah yang dikelola BMH menjangkau jauh hingga yang terluar. Begitulah potensi dana umat tersebut diberdayakan,” kata Osman Ali.