REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Republik Sosialis Vietnam, Nguyen Xuan Phuc mendorong peningkatan kerja sama di bidang keamanan dan pertahanan dengan Indonesia. Kedua negara, kata dia, juga harus meningkatkan kerja sama di kawasan dan forum, khususnya mengenai ASEAN dan PBB.
"Kita harus meningkatkan kerja sama di bidang keamanan dan pertahanan," ujar Nguyen saat konferensi pers bersama usai pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (22/12/2022).
Selain itu, Indonesia dan Vietnam juga menyepakati sejumlah hal terkait isu internasional kawasan, seperti Laut Cina Selatan. Nguyen pun menyambut baik kerja sama antara Indonesia-Vietnam yang telah disepakati dalam pertemuan bilateral siang ini.
Ia mengatakan, hubungan kemitraan yang baik antara Indonesia dan Vietnam diperlukan untuk mengatasi berbagai tantangan. "Saya senang dengan adanya pembicaraan intensif dan substantif dan terkait hubungan bilateral dan isu-isu internasional yang jadi kepentingan bersama," kata Nguyen.
Presiden Nguyen menilai Indonesia dan Vietnam harus meningkatkan kepercayaan politik dan kerja sama ekonomi. Di bidang ekonomi, Indonesia merupakan mitra dagang terbesar ketiga Vietnam di ASEAN. Hubungan dagang kedua negara pun telah mencapai 13 miliar dolar AS pada 11 bulan pertama 2022, lebih tinggi dibandingkan 2021.
"Kerja sama ini juga penting untuk meningkatkan pertahanan, keamanan, maritim, dan juga memiliki pendalaman kerja sama di bidang energi, pariwisata, pendidikan, dan hubungan antarmasyarakat," ujar Nguyen.
Lebih lanjut, Nguyen menyampaikan pada tahun depan kedua negara akan menyelenggarakan 10 tahun kemitraan strategis. Terdapat beberapa hal yang menjadi arahan kerja sama, yakni meningkatkan pertukaran delegasi tingkat tinggi kedua negara dan juga merealisasikan kesepakatan.
"Dan melaksanakan ASEAN program untuk mengimplementasikan kemitraan strategis pada 2024-2028. Ketiga meningkatkan untuk mencapai target perdagangan 15 miliar pada 2028," ujarnya.
Menurut Nguyen, Indonesia dan Vietnam harus mampu mendiversifikasi area investasi bagi ekonomi kedua negara, termasuk dalam hal ekonomi hijau, transformasi hijau dan energi terbarukan.