Jumat 23 Dec 2022 05:23 WIB

BRIN: Kesehatan Ibu Kunci Wujudkan Generasi Cerdas dan Bebas Stunting

Perempuan memiliki peran penting dalam menciptakan generasi cerdas.

Ilustrasi. Kesehatan ibu menjadi salah satu kunci utama untuk mewujudkan generasi cerdas dan bebas stunting.
Foto: Pixabay
Ilustrasi. Kesehatan ibu menjadi salah satu kunci utama untuk mewujudkan generasi cerdas dan bebas stunting.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Organisasi Riset Kesehatan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Ni Luh Putu Indi Dharmayanti mengatakan, kesehatan ibu menjadi salah satu kunci utama untuk mewujudkan generasi cerdas dan bebas stunting. Stunting akan menciptakan berbagai dampak yang akan mempengaruhi kecerdasan anak, termasuk kecerdasan intelegensi.

"Dengan menjaga kesehatan dan menjaga gizi dari ibu yang mengandung, kita dapat mencegah kelahiran bayi stunting," kata Indi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (23/12/2022).

Baca Juga

Indi menuturkan perempuan memiliki peran penting dalam menciptakan generasi cerdas. Untuk menciptakan generasi cerdas, yang utama adalah ibu yang mengandung harus memiliki tubuh yang sehat. "Kecerdasan diturunkan oleh ibu, hal ini diungkap dalam sebuah riset. Ketika seorang Ibu dituntut untuk melahirkan anak-anak cerdas, maka harus dipersiapkan ibu yang sehat," ujarnya.

Ia mengatakan, seorang ibu yang memiliki asupan gizi yang cukup sejak masa mengandung janin hingga kelahiran atau yang disebut dengan seribu hari pertama kelak akan mempengaruhi kualitas kelahiran. Selain itu, Indi menuturkan penting juga untuk menjaga kesehatan mental ibu hamil. Dukungan keluarga juga memengaruhi untuk melahirkan anak sehat generasi cerdas.

"Ibu yang sehat jasmani dan rohani akan melahirkan generasi cerdas, karena itu perlu untuk menciptakan lingkungan yang harmonis untuk ibu yang sedang mengandung," tuturnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement