Sabtu 24 Dec 2022 05:47 WIB

IDSurvey Tingkatkan Kompetensi dan Pelayanan Sektor TIC

Perseroan menggelar program IDSurvey Mengajar di sejumlah perguruan tinggi negeri.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
menggelar program IDSurvey Mengajar di sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN), salah satunya di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Jawa Tengah.
Foto: IDSurvey
menggelar program IDSurvey Mengajar di sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN), salah satunya di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding BUMN jasa survei atau IDSurvey menginjak usia satu tahun pertama sejak diresmikan Menteri BUMN Erick Thohir. Holding yang terdiri atas PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), PT Sucofindo, dan PT Surveyor Indonesia, merayakan hari jadinya dengan menggelar program IDSurvey Mengajar di sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN), salah satunya di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Jawa Tengah.

Direktur Utama PT Surveyor Indonesia M. Haris Witjaksono memperkenalkan industri Testing, Inspection, and Certification (TIC) dan peran IDSurvey dalam perkembangan industri nasional melalui kegiatan-kegiatan TIC kepada para mahasiswa. Hal ini sejalan dengan concern Menteri Erick yang mendorong BUMN meningkatkan sinergitas dengan dunia kampus.

Baca Juga

"Kegiatan ini mengangkat semangat membangun bangsa melalui transformasi korporasi dan integrasi bisnis dalam holding," ujar Haris dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (23/12/2022).

Di samping itu, BKI, Sucofindo, dan Surveyor Indonesia terus meningkatkan kompetensi dan pelayanan dalam sektor TIC. Haris menyampaikan Surveyor Indonesia menjadi mitra strategis bagi pemerintah, swasta dan mitra kerja perusahaan lain untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya dan produk dalam negeri pada industri infrastruktur, mineral, energi, dan ketahanan pangan. Haris menyebut mitra kerja tidak hanya sebatas pelanggan ketika bekerja sama, tetapi sebagai rekan bisnis berkelanjutan dalam hubungan jangka panjang.

"Kami hadir di sektor-sektor migas dan pertambangan, komoditas, serta industri. Selain itu, kami juga melakukan pengujian di laboratorium atau di site untuk pemastian independen pada komoditas-komoditas, baik secara kualitas maupun kuantitas," ucap Haris.

Haris juga menyampaikan tentang pergeseran pemanfaatan energi yang sudah harus bergerak menuju energi bersih dan meninggalkan bahan bakar fosil. Pergerakan menuju energi hijau ini kemudian perlu didukung oleh kesiapan nasional dan perkembangannya menjadi tanggung jawab bersama.

"Eropa sudah berhenti menggunakan batu bara, di Cina juga sudah tidak ada lagi motor berbahan bakar fosil, Indonesia sendiri satu per satu sudah mulai beradaptasi dengan energi hijau, sudah punya pembangkit listrik tenaga angin, kemudian ada nikel yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku baterai," lanjut Haris.

Tidak hanya itu, lanjutnya, ada juga program B30 yang di masa mendatang menjadi B40, artinya peningkatan presentasi Crude Palm Oil (CPO) sebagai campuran solar murni pelan-pelan menggeser kebutuhan masyarakat Indonesia akan energi fosil yang pasti akan habis.

Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerja sama, Universitas Jenderal Soedirman, Waluyo Handoko, menyambut positif kegiatan IDSurvey mengajar. Melalui kerja sama seperti ini, lanjut Waluyo, pendidikan tinggi dapat membangun ekosistem yang terintegrasi dan sinergis. 

"Unsoed berkeyakinan kerja sama yang saling menguntungkan antara perguruan tinggi dengan industri akan memberi penguatan bagi kedua belah pihak untuk tumbuh sekaligus berkembang," kata Waluyo.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement