REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Twitter Blue telah mengaktifkan keuntungan baru untuk pelanggan, yaitu peringkat yang diprioritaskan dalam percakapan dan unggahan video hingga durasi 60 menit. Kedua fitur tersebut sudah dijanjikan oleh CEO Twitter Elon Musk pada bulan lalu.
Kala itu, dia mengatakan pelanggan Blue yang membayar delapan dolar AS per bulan atau Rp 125 ribu akan mendapatkan prioritas dalam balasan, penyebutan dan pencarian, serta kemampuan untuk mengunggah video panjang.
Untuk prioritas balasan sudah berlaku dengan halaman dukungan menyatakan fitur ini memprioritaskan balasan Anda pada tweet yang berinteraksi dengan Anda. Namun, masih belum jelas apakah pengguna yang membayar akan selalu muncul di bagian atas balasan atau ada faktor lain yang memengaruhi.
Dikutip Engadget, Sabtu (24/12/2022), dukungan Twitter sebelumnya mengatakan peringkat prioritas akan membantu menurunkan visibilitas penipuan, spam, dan bot. Sayangnya, sejumlah pengguna menyatakan keprihatinan bahwa sistem baru ini dapat menurunkan pengalaman bagi pengguna yang tidak membayar. Sebaliknya, prioritas berbayar malah dapat membantu pelaku spam dan sejenisnya untuk memperkuat pesan mereka.
Sementara itu, untuk aturan video baru akan meningkatkan durasi dari 10 menit dan 512 MB menjadi 60 menit dan 2 GB hingga resolusi 1080p meskipun hanya ada di web. Aturan 10 menit masih berlaku untuk pengguna Android dan iOS.
Twitter juga mencatat kemungkinan bisa memodifikasi atau mengadaptasi video asli Anda untuk distribusi, sindikasi, publikasi, atau disiarkan oleh platform dan mitra perusahaan atau mengubah kecepatan bit/resolusi tergantung pada kecepatan internet penonton.
Musk mengatakan Twitter pada akhirnya akan membayar pencipta untuk video yang diunggah. Bahkan, mungkin melebihi potongan 55 persen yang ditawarkan YouTube. Namun, belum disebutkan apakah itu akan dilakukan dengan iklan atau cara lain. Selain itu, juga masih belum jelas bagaimana hal itu dapat mengatasi masalah pembajakan, mengingat banyak dari tim moderasinya telah dilepaskan atau diberhentikan.