REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Dewan Sesepuh Muslim mengeluarkan laporan yang meninjau pencapaiannya selama satu tahun terakhir. Laporan tersebut menyoroti upayanya dalam mempromosikan persaudaraan manusia.
Lebih khusus, laporan tersebut menyoroti 'Dokumen Persaudaraan Manusia' yang ditandatangani bersama oleh Imam Besar Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb dan Paus Fransiskus dari Gereja Katolik di Abu Dhabi pada 2019. Mengenai hal ini, laporan tersebut juga menjelaskan bagaimana dunia terus memuji dokumen bersejarah itu.
Dilansir di WAM, Senin (26/12/2022), dalam laporan itu disampaikan setelah Majelis Umum PBB mengadopsi hari ulang tahun penandatanganan Dokumen pada 4 Februari sebagai 'Hari Persaudaraan Manusia Internasional', banyak negara, bangsa dan pemimpin internasional memeluknya sebagai piagam.
Semua pihak disebut berupaya menyebarkan perdamaian secara global. Berbagai universitas di seluruh dunia juga berusaha menerapkan nilai-nilai persaudaraan manusia ke dalam kurikulum mereka.
- Presiden Timor Timur mengadopsi Dokumen Persaudaraan Kemanusiaan sebagai piagam nasional bersama dengan para pemimpin agama. Mereka menganggap hal tersebut sebagai jalan menuju perdamaian
- Forum Dialog Bahrain adalah babak baru untuk Persaudaraan Manusia - Seniman Karikatur merayakan piagam paling penting dalam sejarah modern
- Pada 19 Mei 2022, Presiden Timor Leste dan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Jose Ramos-Horta mengumumkan parlemen Timor Leste telah mengadopsi Dokumen tersebut sebagai piagam nasional, untuk diterapkan dalam kurikulum sekolah. "Sebagai presiden, saya telah menandatangani pernyataan komitmen untuk bekerja dengan otoritas nasional kita dalam sistem pendidikan, juga dengan Gereja Katolik dan kelompok agama lainnya, untuk mengadopsi ajaran dan nilai-nilai dalam Dokumen Persaudaraan Manusia sebagai bagian dari kurikulum sekolah nasional kita," ucap Ramos-Horta selama pelantikan presiden yang dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Dewan Hakim Mohamed Abdelsalam.
- Pada 25 September 2022, Dokumen Persaudaraan Kemanusiaan diadopsi oleh lebih dari 108 delegasi pada Kongres Pemimpin Dunia dan Agama Tradisional ke-7 di ibu kota Kazakhstan, Nur-Sultan. Diselenggarakan dengan tema 'Peran para pemimpin dunia dan agama dalam perkembangan spiritual dan sosial umat manusia di masa pasca-pandemi', acara tersebut dihadiri oleh Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev, serta Imam Besar Al-Azhar dan Ketua Dewan Tetua Muslim Ahmed Al-Tayeb dan Paus Gereja Katolik Paus Francis.
- Sejumlah universitas juga turut mempromosikan dan menerapkan nilai-nilai Dokumen Persaudaraan Manusia dalam kurikulum pendidikan mereka. Termasuk di dalamnya adalah mahasiswa di Universitas Al-Azhar dan akademi serta mahasiswa di Uni Emirat Arab, Lebanon dan Italia, sehingga jumlah total mahasiswa menjadi 1,5 juta.
- Selama konferensi 'Membangun Solidaritas Antaragama' yang diadakan di Universitas Georgetown pada September 2022, Presiden Universitas Georgetown John J. DeGioia mencatat program pengantar universitas untuk Dokumen Persaudaraan Manusia dan dampak positifnya terhadap mahasiswa dan dialog di kampus. Pada November 2022, Dokumen tersebut selalu hadir di 'Forum Dialog Bahrain: Timur dan Barat untuk Koeksistensi Manusia' yang dihadiri oleh Yang Mulia Raja Hamad bin Isa Al Khalifa, Raja Kerajaan Bahrain, serta Ahmed Al-Tayeb dan Paus Francis. Kegiatan ini dihadiri lebih dari 200 pemimpin agama, bersama dengan akademisi dan tokoh media terkemuka dari seluruh dunia.
- Peserta Temu Karikatur Al-Azhar yang diadakan pada Juli 2022 menunjukkan minat yang besar terhadap Dokumen dan nilai-nilainya. Acara tersebut melibatkan lebih dari 400 partisipasi dari 31 negara, yang sebagian besar berfokus pada isu-isu kemanusiaan, koeksistensi, dialog, perdamaian dan persaudaraan manusia.
- Dokumen tersebut juga menjadi pokok bahasan diskusi tesis PhD di Departemen Studi Asia di Universitas Zagazig di Mesir. Berjudul Dokumen Persaudaraan Manusia dan Dampaknya terhadap Muslim di Asia: Rohingya dan Uyghur sebagai Contoh, tesis ini dipresentasikan oleh peneliti Mayada Tharwat. Ia menegaskan peran penting dari dua lembaga keagamaan terbesar dalam mencapai Dokumen Persaudaraan Manusia. Dirinya juga memuji peran penting Uni Emirat Arab dan Presidennya Yang Mulia Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan dalam mendukung Dokumen bersejarah tersebut.