REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL - Tahun 2022 memperlihatkan kepada Rusia negara dan aktor mana yang dapat diajak berunding dan yang tidak dapat dipercaya. Demikian kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, Ahad (25/12/2022).
"Situasinya sudah jelas dan tidak dapat berubah lagi ... siapa yang dapat diajak berunding, dan siapa yang tidak dapat dipercaya mulai sekarang," kata Lavrov saat wawancara dengan media penyiaran Rossiya-1.
Dia mengatakan bahwa tahun 2022 membantu memperjelas niat dan rencana negara-negara di ajang internasional. Rusia dihantam gelombang sanksi internasional secara berturut-turut sejak awal perang di Ukraina pada 24 Februari, termasuk pembatasan perjalanan dan perdagangan, pembekuan aset, serta pembatasan harga ekspor minyak.
Pada 1 Desember, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengutarakan kesediaannya untuk berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin jika ada niat yang tulus untuk menyudahi konflik. Akan tetapi Rusia mengesampingkan tuntutan agar sepenuhnya mundur dari Ukraina sebagai bagian dari pembicaraan di masa depan untuk mengakhiri operasi militer khusus mereka.