REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai nasional Garuda Indonesia sudah memasang target untuk meningkatkan kapasitas angkutnya pada akhir tahun ini hingga 2023. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menargetkan pada tahun depan pesawat yang sudah diterbangkan dapat meningkat.
"Pesawat kita harapkan 53 armada tahun ini. Nanti tahun depan sekitar 70 lah ya termasuk lima pesawat baru tambahan," kata Irfan saat ditemui di Jakarta, Senin (26/12/2022).
Irfan memastikan rencananya, selain restorasi pesawat yang saat ini masih berjalan juga ada pengadaan pesawat baru. Dia menuturkan, 70 armada pesawat Garuda yang ditargetkan siap tahun depan termasuk di dalamnya lima pesawat tambahan tersebut.
"Jadi dalam proses ini ada lima pesawat narrow body, di luar restorasi ya. Tapi tidak perlu baru (untuk lima tambahan armada)," ujar Irfan.
Irfan menjelaskan terdapat sejumlah pertimbangkan yang pada akhirnya manajemen memutuskan untuk menambah unit pesawat. Salah satunya mengenai kebutuhan kapasitas yang terus meningkat.
"Dalam rencana bisnis kami, kita lihat pesawat narrow body untuk kebutuhan domestik kurang," ucap Irfan.
Terkait lima pesawat tambahan tersebut, Irfan mengharapkan dapat menggunakan pesawat Boeing 737 NG. Tak hanya itu, tidak menutup kemungkinan juga pesawat Boeing A320 untuk rute domestik.
Selain itu, irfan memastikan restorasi dan pengadaan pesawat baru juga akan digunakan untuk menambah frekuensi penerbangan. Untuk itu, Irfan mengharapkan bandara juga sudah dibuka 24 jam agar Garuda Indonesia bisa membuka penerbangan malam hari.
Dalam pengadaan pesawat baru, Irfan menuturkan kemungkinan besar akan menggunakan lessor eksisting. Meskipun begitu, Irfan menegaskan perusahaan tetap terbuka dengan berbagai pilihan.
"Yang sudah masuk ketertarikan lessor yang selama ini kerja sama dengan kita. karena memang pasti ada referensi lah." ujar Irfan.