Selasa 27 Dec 2022 12:33 WIB

Sekjen MUI Ajak Umat Isi Pergantian Tahun dengan Muhasabah

Merayakan tahun baru Masehi boleh dilakukan selagi tidak melanggar syariat Islam.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan. Sekjen MUI Ajak Umat Isi Pergantian Tahun dengan Muhasabah
Foto: Republika/Thoudy Badai
Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan. Sekjen MUI Ajak Umat Isi Pergantian Tahun dengan Muhasabah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Pergantian tahun baru Masehi tinggal beberapa hari lagi. Masyarakat di berbagai belahan dunia pun bersiap merayakan pergantian tahun 2022 ke tahun 2023.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Amirsyah Tambunan mengatakan melakukan perayaan tahun baru Masehi merupakan bagian dari muamalah. Menurutnya, merayakan tahun baru Masehi boleh dilakukan selagi tidak melanggar syariat Islam.

Baca Juga

"Pada dasarnya (merayakan tahun baru Masehi) boleh sepanjang tidak ada praktik perayaan yang dilarang agama, seperti perkataan yang mendatangkan bahaya (mudharat), perbuatan yang berlebihan (mubazir) dalam makan dan minum yang dapat menimbulkan mudharat merugikan atau membahayakan diri dan orang lain," kata Buya Amirsyah kepada Republika.co.id, Selasa (27/12/2022).

Namun, Buya Amirsyah mengajak umat Muslim untuk mengisi malam pergantian tahun dengan kegiatan yang bermakna. Menurutnya, ada banyak kegiatan bermakna yang dapat dilakukan keluarga Muslim pada malam pergantian tahun baru Masehi.

Di antaranya adalah dengan beemuhasabah. Sebab Allah SWT dalam Alquran surat Al Hasyar telah memerintahkan orang-orang beriman untuk senantiasa bermuhasabah.

Buya Amirsyah mengatakan dalam setiap waktu umat Islam harus memperhatikan dan mempersiapkan apa yang harus dilakukannya esok hari. Karena itu setiap Muslim harus mempersiapkan hari esok lebih baik, mulai dari pemahaman hingga pelaksanaan ajaran agama harus lebih baik.

Oleh karena itu umat Islam bertekad agar tahun 2023 lebih baik dari 2022. "Saya mengajak umat mengubah cara pandang, pemahaman dan pengamalan ajaran agama agar lebih baik dimulai dari niat karena Allah untuk melakukan sesuatu yang terbaik, hingga menghasilkan amal soleh yang terbaik seperti mempersipkan generasi emas yang tangguh, kuat menghadapi tantangan zaman yang semakin berat," katanya.

Dia menambahkan Indonesia memiliki peluang untuk itu karena bonus demografi dan sumber daya alam yang kaya harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat. Buya Amirsyah mengajak umat untuk mensyukuri pergantian tahun.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement