Selasa 27 Dec 2022 13:28 WIB

Tarif Biskita Transpakuan Diumumkan Awal Tahun

Akan ada perbedaan tarif baik untuk anak-anak, pelajar, mahasiswa, dan disabilitas.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah warga antre naik Biskita Transpakuan Bogor di Alun-Alun Kota Bogor, Jawa Barat (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Sejumlah warga antre naik Biskita Transpakuan Bogor di Alun-Alun Kota Bogor, Jawa Barat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor akan mengumumkan besaran tarif transportasi massal Biskita Transpakuan pada 1 Januari 2023. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor telah mengusulkan besaran tarif tersebut ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI.

Kepala Dishub Kota Bogor, Eko Prabowo, mengatakan penerapan tarif Biskita Transpakuan saat inj masih dalam tahap kajian yang dilakukan Kemenhub. “Ada, sudah diusulkan. Tapi (Besaran tarif) jangan sekarang. Yang pasti nanti 1 Januari sudah harus bertarif,” kata Eko, Selasa (27/12/2022).

Baca Juga

Lebih lanjut, Eko belum bisa menyebutkan berapa tarif yang akan diterapkan nanti. Termasuk apakah tarif yang diusulkan tergolong dalam kategori ekonomis atau tidak.

Hanya saja, Eko menyebutkan, nantinya akan ada perbedaan tarif baik untuk anak-anak, pelajar, mahasiswa, dan disabilitas. “Ya nanti ada perbedaan, masih dibahas,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, mengatakan Pemkot Bogor tengah melakukan percepatan penambahan koridor 3 dan 4 untuk Biskita Transpakuan. Dimana trayek yang dilayani pada Koridor tiga ialah Terminal Bubulak-Sukasari/Lawang Gintung, sedangkan Koridor empat melayani Ciawi-Pomad/Ciparigi.

Dedie memaparkan, Biskita Transpakuan yang merupakan program Buy The Service (BTS) ini menjadi salah satu program BTS terbaik di Indonesia. “Bahkan load factor-nya sudah mencapai 154 persen dengan rata-rata jumlah penumpang per hari mencapai 20.412 orang perhari,” sebutnya.

Menurut dia, Biskita Transpakuan kini sudah menjadi moda transportasi alternatif yang begitu diminati masyarakat. Sehingga Pemkot Bogor masih memerlukan dukungan untuk menambah koridor. Total penumpang sampai dengan saat ini mencapai 4.728.484 orang.

Soal sistem dua koridor tambahan itu, kata dia, akan dilaksanakan melalui lelang dengan mengikutsertakan badan hukum dalam satu konsorsium melalui program konversi 3:1. Namun tidak menutup kemungkinan melalui program lain, yaitu mengganti angkot konvensional dengan angkot listrik.

Dedie menuturkan, penerapan tarif Biskita Transpakuan ini selaras dengan penambahan dua koridor baru. Juga dengan rerouting angkot di Kota Bogor.

“Yang pasti harus kita lihat dulu apakah (tarifnya) akan diterapkan Januari 2023, tetapi tentu ada kaitan dengan rerouting dan sebagainya. Besaran atau kisaran tarifnya juga harus realistis, tetap mengakomodir kepentingan masyarakat,” kata Dedie.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement